Berita Bantul Hari Ini
Proses Pencarian Wisatawan yang Hilang Terseret Ombak di Parangtritis Dihentikan Setelah 7 Hari
Penutupan Operasi SAR ini sesuai UU no 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, bahwa maksimal Operasi SAR adalah 7 hari.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Proses pencarian seorang wisatawan yang hilang terseret ombak di pantai Parangtritis sejak Senin (15/8/2022) oleh Tim SAR Gabungan belum membuahkan hasil.
Dan setelah tujuh hari, maka proses pencarian korban di Pantai Parangtritis pun resmi ditutup pada Minggu (21/8/2022) sore kemarin pukul 17.00 WIB.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Yogyakarta, Kamal Riswandi, mengatakan tim SAR Gabungan selama 7 hari pencariann sudah memaksimalkan metode pencarian dengan menggunakan perahu jukung, jetski, penyisiran di sepanjang pantai hingga pencarian menggunakan drone.
Namun korban belum juga ditemukan oleh Tim SAR Gabungan.
Dan setelah tujuh hari, upaya Tim SAR Gabungan dalam operasi SAR pencarian korban bernama Catur Prasetya (17) warga Panularsih, Semarang, Jawa Tengah resmi dihentikan.
Penutupan Operasi SAR ini sesuai UU no 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, bahwa maksimal Operasi SAR adalah 7 hari.
"Penutupan operasi SAR ini juga sudah berkoordinasi dengan semua pihak baik keluarga korban dan masing-masing koordinator SAR gabungan," ujarnya.
Ia melanjutkan, meski Operasi SAR ini sudah ditutup tapi Basarnas Yogyakarta akan terus berkoordinasi dengan Sar Satlinmas dari wilayah 1 Sadeng Gunungkidul sampai wilayah 5 Glagah Kulonprogo.
Koordinasi dilakukan apabila ada tanda-tanda korban ditemukan, maka operasi SAR dapat dibuka kembali.
"Selain berkoordinasi dengan Sar Satlinmas wilayah 1 Sadeng hingga wilayah 5 Glagah, kami juga berkoordinasi dengan Potensi SAR di wilayah Purworejo hingga Kebumen," imbuhnya.
Pihaknya pun juga melakukan koordinasi dengan Kantor Basarnas Cilacap. Jika di perairan Cilacap ditemukan jenazah atau jasad maka akan segera diinfokan ke Kantor Basarnas Yogyakarta.
Teguh, warga Jawa Tengah yang merupakan salah satu keluarga korban menyatakan bahwa pihak keluarga sudah menerima dan mengikhlaskan korban tidak ditemukan.
Keluarga sejak awal kejadian ikut di posko SAR Gabungan di Pos SAR Satlinmas Parangtritis dan telah melihat sendiri bagaimana usaha dan Upaya Tim SAR Gabungan dalam melakukan proses pencarian.
"Kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua Unsur Tim SAR Gabungan yang terlibat dalam pencarian keluarga saya." katanya.
Adapun diberitakan sebelumnya, peristiwa ini bermula ketika rombongan siswa dari SMK Ibu Kartini, Semarang tiba di pantai Parangtritis pada Senin (15/8/2022) pada pukul 14.15 WIB.
Sesampainya di Parangtritis, rombongan yang dari 9 bis ini langsung menuju ke pantai.