Pembunuhan Daria Dugina
Bom Diletakkan di Mobil Darya Dugina, Target Utama Diduga Filsuf Alexander Dugin
Rusia membuka penyelidikan kriminal terkait ledakan bom mobil yang menewaskan putri filsuf Rusia Alexander Dugin.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Media Barat berulang kali menggambarkan Dugin sebagai salah satu kekuatan pendorong di belakang kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin selama dekade terakhir.
Hanya dalam beberapa bulan terakhir, CBS menjulukinya ahli teori sayap kanan di balik rencana Putin.
Sementara Washington Post menyebutnya penulis mistik sayap kanan yang membantu membentuk pandangan Putin tentang Rusia.
Di Rusia, ia dikenal tokoh yang relatif marjinal dan kontroversial dengan beberapa pandangannya dianggap terlalu radikal, bahkan di kalangan nasionalis.
Meskipun ia telah menjabat sebagai penasihat beberapa politisi, Dugin tidak pernah menikmati dukungan resmi dari Kremlin.
Kembali pada 2014, ia dipecat dari pekerjaannya di Universitas Negeri Moskow, setelah para kritikus menafsirkan seruannya kerasnya.
Dugin menyerukan pembunuhan ke mereka yang berada di balik pembantaian di Ukraina, seperti tragedi Odessa, sebagai seruan untuk genosida terhadap rakyat Ukraina.
Sebuah think tank kebijakan global Amerika RAND Corporation menulis pada 2017, Dugin dianggap provokator ekstrimis.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)