Kisah Inspiratif
Cerita Popi Patmawati yang Kini Sukses Buka Usaha Persewaan Pakaian Adat di Yogyakarta
Sulitnya mencari persewaan pakaian adat di Kota Yogyakarta membuat Popi Patmawati mencoba usaha persewaan pakaian adat.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Konsumen bisa meminjam selama tiga hari, namun pihaknya mengenakan denda 20 persen dari harga sewa jika terlambat.
Baca juga: Desain Tol Yogya-Bawen di atas Selokan Mataram Dikaji Ulang, Butuh Tambah 18,8 Hektare
Meski begitu, nyatanya ada konsumen yang tidak mengembalikan pakaian adat.
Padahal ia meminta kartu identitas peminjam setiap kali transaksi.
"Ya risiko juga, ada yang nggak ngembaliin, sudah sejak sebelum pandemi, padahal KTP-nya ya ada di sini. Tapi ada yang bajunya dikembalikan pakai ojol, tapi KTP-nya nggak diambil. Ada juga yang rusak, tapi kadang saya nggak tega kalau minta ganti, risiko pekerjaan aja," bebernya.
Pada peringatan kemerdekaan tahun ini, ia cukup kewalahan menangani pesanan.
Tidak kurang dari 90 pasang pakaian sudah disewakan, bahkan sampai akhir Agustus masih ada kelompok yang menyewa pakaian adat milik ibu empat anak itu. (maw)