Pejabat Keamanan Peringatkan Jerman Berisiko Hadapi Rusuh Massal
Jerman menghadapi krisis ketersediaan gas dan sumber energi menyusul penghentian pasokan gas dari Rusia.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, BERLIN – Pejabat keamanan Jerman memperingatkan, kota-kota di negara itu dapat menghadapi kerusuhan massal musim gugur ini.
Warga yang menggelar protes atas krisis energi dapat ditunggangi para ekstremis. Stephan Kramer, Kepala Intelijen BfV di negara bagian Thuringia, mengatakan Jerman harus siap.
Kepada penyiar stasiun televisi ZDF, Kramer mengatakan aksi demonstrasi dapat dipicu krisis gas dan masalah energi. Peringatan Kramer itu dikutip Russia Today, Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Menteri Ekonomi Jerman Diejek Warganya, Disebut Penghasut Perang
Baca juga: Krisis Energi Ancam Eropa jika Rusia Hentikan Pasokan Gas, PLTU Batu Bara dari Tombol Darurat
Baca juga: Dubes Rusia di PBB Peringatkan Eropa di Ambang Bencana Nuklir
Problem lain menyangkut kesulitan pasokan, kemungkinan resesi, pengangguran, tetapi juga kemiskinan yang tumbuh hingga kelas menengah.
Ekstrimis menurutnya dapat menunggangi aksi massa, termasuk kelompok yang bersatu menentang pembatasan selama pandemi Covid-19.
Aktivis sayap kanan Jerman telah membangkitkan suasana panas di media sosial dalam beberapa bulan terakhir.
Jika perkiraan itu terjadi, Kramer mengingatkan, Jerman akan menghadapi protes massal dan kerusuhan.
Karena Covid-19 dan dampak ekonomi sanksi Uni Eropa terhadap Rusia atas konflik di Ukraina, rakyat Jerman menghadapi suasana yang sangat emosional.
“Agresif, pesimistis masa depan di masyarakat, yang kepercayaannya pada negara, institusi, dan aktor politiknya. penuh dengan keraguan besar,” kata Kramer.
“Suasana hati yang sangat emosional dan eksplosif ini dapat dengan mudah meningkat,” imbuhnya seraya menambahkan bentrokan massa akan terulang seperti pesta ulang tahun anak-anak.
Menurut pejabat itu, manajemen krisis yang efektif dan kerja sama antara kekuatan politik di semua sisi spektrum akan diperlukan untuk menghindari apa yang disebutnya “musim gugur yang panas.”
Tetapi faktor terpenting dalam menghindari kerusuhan dan menjaga perdamaian sosial harus memulihkan kepercayaan orang Jerman pada pihak berwenang.
Kramer juga menyarankan orang-orang untuk “memikirkan dengan hati-hati tentang protes dan demonstrasi mana yang diikuti.
Ia menyarankan, lebih baik menjauh dari mereka sama sekali, agar tidak mendukung apa yang ia sebut musuh-musuh demokrasi.
Setidaknya sepertiga orang Jerman berpenghasilan rendah mungkin tidak mampu membayar tagihan energi yang semakin tinggi
