Catat! Warga Kota Yogya Diimbau Stop Pembuangan Sampah Setiap Minggu

Dijelaskannya, masyarakat sejatinya tidak perlu pusing-pusing untuk ambil bagian dalam program tersebut.

Sebab, mereka cukup memilah sampah rumah tangganya, sebelum dibuang menuju TPS.

Sebisa mungkin, sampah organik dan anorganik dipisah, agar tak membebani depo.

"Nah, yang anorganik itu bisa disetorkan ke bank sampah, sekarang sudah tersebar di 565 titik di Kota Yogyakarta. Lalu, yang organik sebenarnya bisa diolah lagi, misal jadi kompos, malah ada nilai manfaatnya kan," ungkapnya. 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Segera Luncurkan Klinik Bank Sampah

Sementara Lurah Kotabaru, Kemantren Gondokusuman, Supardi mengatakan, kondisi TPA Piyungan yang seringkali bermasalah membuat pihaknya berinisiatif untuk mengajak warga mengolah sampah sejak dari rumah tangga.

Sebisa mungkin sampah bisa diolah terlebih dahulu.

"Kami di Kotabaru selalu mengimbau dan mengajak warga untuk peduli dengan sampah . Kami dorong, agar memilah, memilih dan membuang sesuai anjuran," kata Supardi. 

Terlebih, ia menyampaikan, dorongan tersebut tidak akan menyulitkan warga masyarakat.

Sebab, setiap RW di areanya sudah mempunyai bank sampah aktif.

Alhasil, pembuangan menuju TPS setidaknya bisa tereduksi, lantaran sampah-sampah anorganik bisa dikelola bank sampah .

"Ya, di Kotabaru semua RW juga sudah ada bank sampah , sehingga semakin mudah untuk mengelola sampah, selaras dengan peruntukannya," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )