Berita Sleman Hari Ini

KEBAKARAN Gedung SDN 1 Delegan Prambanan Sleman, KBM Tatap Muka Bakal Dibagi Dua Sift

kebakaran yang melanda Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Delegan, Sumberharjo Prambanan, Sleman tidak menyurutkan semangat untuk belajar.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana saat meninjau ruang kelas yang terbakar di SDN I Delegan, Sumberharjo, Prambanan Sleman, Rabu (10/9/2022) 

Dinas pendidikan bersama pihak Sekolah juga akan mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada orangtua siswa. 

"Kami akan mengundang orang tua esok pagi. Terkait musibah ini pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Namun ada yang harus masuk siang. Orang tua mohon pengertian, walau darurat kami usahakan jalan terbaik," kata dia. 

Baca juga: Disperindag DIY Sebut Harga Tepung Terigu di DI Yogyakarta Relatif Stabil 

Sebagaimana diketahui, kebakaran di SDN 1 Delegan ini terjadi pada Selasa (9/8/2022) malam. Penyebabnya diduga karena korsleting listrik.

Asesmen sementara dari Damkar Sleman ada 6 ruangan yang terbakar. Pantauan dilokasi, 6 ruangan tersebut terbakar cukup parah.

Bagian atap ambruk dan beberapa bagian kusen dan kayu hangus. Genteng bercampur buku dan kursi kayu berserakan. Hanya menyisakan dinding yang masih berdiri. 

Setelah 6 ruangan itu, ternyata ada satu ruangan lagi yang terdampak.  Namun kondisinya relatif ringan.

Kerusakan hanya pada bagian kecil atap, sehingga total keseluruhan, ada 7 ruangan di SDN I Delegan yang terbakar. 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, yang langsung meninjau lokasi kebakaran mengatakan, dalam waktu dekat puing-puing sisa kebakaran akan segera dibersihkan dengan mengerahkan para relawan.

Setelah dibersihkan, bangunan sekolah akan langsung diperbaiki menggunakan dana bantuan dari BAZNAS dan BPBD Sleman. Dimungkinkan juga menggunakan APBD perubahan. 

"Sementara ini baru kita identifikasi terlebih dahulu kira-kira berapa habisnya. Nanti diputuskan dulu, apa yang perlu diganti dan diperbaiki. Kami sangat peduli dan prihatin dengan kejadian ini," kata Kustini. 

Ia berharap bangunan sekolah secepatnya bisa diperbaiki agar siswa bisa belajar lagi seperti biasa. Walau demikian, pihaknya belum bisa menargetkan kapan perbaikan ruang kelas tersebut bisa diselesaikan. 

"Kami belum bisa manargetkan kapan perbaikan akan selesai. Tapi saya lihat temboknya masih bagus. Secepatnya lah. Kalau bisa ya sebulan dua bulan selesai, apabila ditandangi (dikerjakan) orang banyak," kata dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved