Berita Sleman Hari Ini

KEBAKARAN Gedung SDN 1 Delegan Prambanan Sleman, KBM Tatap Muka Bakal Dibagi Dua Sift

kebakaran yang melanda Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Delegan, Sumberharjo Prambanan, Sleman tidak menyurutkan semangat untuk belajar.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana saat meninjau ruang kelas yang terbakar di SDN I Delegan, Sumberharjo, Prambanan Sleman, Rabu (10/9/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - kebakaran yang melanda Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Delegan, Sumberharjo Prambanan, Sleman tidak menyurutkan semangat untuk belajar.

Pasca kebakaran, kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka dipastikan bakal tetap berjalan.

Para siswa, dari enam rombongan belajar, akan dibagi menjadi dua sift.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG Besok Kamis 11 Agustus 2022, 17 Wilayah Berpotensi Hujan dan Angin

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana berujar dari sekian banyak bangunan yang terbakar di SDN 1 Delegan, masih ada 3 ruang yang kondisinya cukup baik dan bisa digunakan belajar siswa.

Terlebih, di lingkungan sekolah juga terdapat pendopo yang bisa dimanfaatkan untuk belajar sementara.

Karena itu, pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut telah diputuskan tetap berjalan seperti biasa.

Namun, dari enam rombel, nantinya dibagi dalam dua sift, yaitu, pagi dan siang. 

Rencananya, kelas I sampai III belajar di sekolah dari pukul 07.00 - 11.00 siang.

Kemudian, siang harinya dilanjutkan kelas IV hingga VI. Disesuaikan dengan beban pelajaran. 

"Kami sudah meminta sekolah segera mengatur. Semua guru harus ikhlas melaksanakan semuanya. Tidak ada perbedaan pelayanan. Yang masuk sore harus tetap (dilayani) sama," kata Ery, Rabu (10/8/2022). 

Mulai Rabu hingga Sabtu ini, para siswa sementara belajar daring.

Pembelajaran tatap muka dengan dua sift itu mulai diberlakukan pada Senin mendatang dan dimungkinkan hingga akhir semester. 

Pasca kebakaran, Ery mengaku sudah berkoordinasi dengan para guru dan Kepala Sekolah SD se- Prambanan.

Ia meminta kepada Kepala Sekolah untuk saling support apa saja yang dibutuhkan agar pembelajaran di SDN 1 Delegan ini bisa tetap berjalan dan tidak terganggu.

Di samping itu, Ia juga bakal berkoordinasi dengan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) agar bisa membantu bahan pembelajaran siswa.

Dinas pendidikan bersama pihak Sekolah juga akan mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada orangtua siswa. 

"Kami akan mengundang orang tua esok pagi. Terkait musibah ini pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Namun ada yang harus masuk siang. Orang tua mohon pengertian, walau darurat kami usahakan jalan terbaik," kata dia. 

Baca juga: Disperindag DIY Sebut Harga Tepung Terigu di DI Yogyakarta Relatif Stabil 

Sebagaimana diketahui, kebakaran di SDN 1 Delegan ini terjadi pada Selasa (9/8/2022) malam. Penyebabnya diduga karena korsleting listrik.

Asesmen sementara dari Damkar Sleman ada 6 ruangan yang terbakar. Pantauan dilokasi, 6 ruangan tersebut terbakar cukup parah.

Bagian atap ambruk dan beberapa bagian kusen dan kayu hangus. Genteng bercampur buku dan kursi kayu berserakan. Hanya menyisakan dinding yang masih berdiri. 

Setelah 6 ruangan itu, ternyata ada satu ruangan lagi yang terdampak.  Namun kondisinya relatif ringan.

Kerusakan hanya pada bagian kecil atap, sehingga total keseluruhan, ada 7 ruangan di SDN I Delegan yang terbakar. 

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, yang langsung meninjau lokasi kebakaran mengatakan, dalam waktu dekat puing-puing sisa kebakaran akan segera dibersihkan dengan mengerahkan para relawan.

Setelah dibersihkan, bangunan sekolah akan langsung diperbaiki menggunakan dana bantuan dari BAZNAS dan BPBD Sleman. Dimungkinkan juga menggunakan APBD perubahan. 

"Sementara ini baru kita identifikasi terlebih dahulu kira-kira berapa habisnya. Nanti diputuskan dulu, apa yang perlu diganti dan diperbaiki. Kami sangat peduli dan prihatin dengan kejadian ini," kata Kustini. 

Ia berharap bangunan sekolah secepatnya bisa diperbaiki agar siswa bisa belajar lagi seperti biasa. Walau demikian, pihaknya belum bisa menargetkan kapan perbaikan ruang kelas tersebut bisa diselesaikan. 

"Kami belum bisa manargetkan kapan perbaikan akan selesai. Tapi saya lihat temboknya masih bagus. Secepatnya lah. Kalau bisa ya sebulan dua bulan selesai, apabila ditandangi (dikerjakan) orang banyak," kata dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved