Kelompok Startup Mahasiswa UMY Ciptakan Pesawat UAV Berkualitas Layaknya Buatan Luar Negeri

Tim startup mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Aero Fun Research Tech menciptakan sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
dok UMY
Tim startup mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Aero Fun Research Tech kenalkan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) buatan mereka 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tim startup mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Aero Fun Research Tech menciptakan sebuah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak dengan kualitas yang sepadan dengan buatan luar negeri.

Hasil karya mereka bahkan mendapatkan pendanaan Program Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) 2022.

Fallah Alfrido Firmansyah (mahasiswa Teknik Mesin, 2019) selaku ketua tim mengungkapkan bahwa produksi UAV di Indonesia belum dilakukan secara masif.

Baca juga: Tergiur Iming-iming Bisnis Properti, Karyawan Swasta di Kulon Progo Tertipu Uang Ratusan Juta Rupiah

Selama ini produk UAV di Indonesia rata-rata didatangkan dari luar negeri. Belum ada perusahaan atau developer lokal yang memproduksi ini secara masif, padahal menurutnya SDM di Indonesia ini sangat mendukung dan siap.

"Melihat dari hal tersebut, kami berinisiatif membuat UAV yang kualitasnya sama dengan luar negeri, ini loh buatan orang Indonesia yang nggak kalah dengan orang luar," ungkapnya, Senin (8/8/2022) kemarin.  

Ia mengatakan proses pembuatan pesawat nir awak ini memakan waktu 35 hari dan diklaim memiliki keunggulan tersendiri. Fallah mengungkapkan jika pesawat buatan timnya ini memiliki harga murah tetapi berkualitas tinggi, dan sebanding dengan UAV buatan luar negeri.

Sementera spesifikasi pesawaat tersebut memiliki berat 4,7 kg dengan kemampuan mengangkat beban hingga 500-800 gram, panjan pesawat 2 meter dan mampu terbang di ketinggian 350 meter dengan durasi satu jam.

"Endurance jelajahnya 28 kilometer ditempuh dengan waktu 28 menit, dalam mengendalikan pesawat UAV kami juga tetap memperhatikan regulasi yang dibuat oleh Aircraft Indonesia," ujarnya.

"Dan kami juga menggunakan material karbon keplar, ini merupakan material yang istimewa karena lebih ringan tetapi lebih kuat dari baja juga anti api dan umumnya material ini digunakan oleh perusahaan besar pembuat UAV," imbuhnya.

Dengan spesifikasi tersebut, Fallah mengklaim, UAV buatan timnya ini tak hanya bisa digunakan untuk satu sektor, melainkan bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh banyak sektor/bidang.

"Pesawat ini tak hanya bisa dimanfaatkan untuk satu sektor saja, misalnya dalam sektor kesehatan. Pesawat ini bisa digunakan untuk mengirim obat-obatan ke lokasi tertentu yang tidak bisa dijangkau menggunakan kendaraan darat. Pesawat ini juga bisa digunakan untuk memantau evakuasi korban bencana atau memonitori para korban bencana untuk lokasi tertentu juga," urainya.

Adapun hasil karya mereka mendapatkan pendanaan Program Inovasi Wirausaha Digital Mahasiswa (IWDM) 2022 yang merupakan program unggulan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia untuk mengasah kreativitas dan inovasi mahasiswa.

Baca juga: Police Line Terpasang, Pasukan Brimob Datangi Rumah Irjen Ferdy Sambo Jelang Pernyataan Kapolri

Dalam kompetisi IWDM ini diikuti oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia, kemudian Kemendikbud Ristek menyaring peserta menjadi 49 perguruan tinggi di Indonesia dan UMY termasuk salah satunya.

Tak hanya berhenti di situ saja, Fallah juga berencana menggandeng instansi-instansi di Indonesia yang membutuhkan unit pesawat UAV.
 Ia juga berharap ke depannya startup ini bisa menjadi startup yang mempelopori pengembangan pesawat UAV di dalam negeri.

"Saat ini kami juga sudah dilirik oleh salah satu instansi di Semarang, mereka memesan 1 unit pesawat UAV buatan kami," tandasnya. (nto)  

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved