Kejar Target, Binda DIY Jemput Bola Layani Vaksinasi Booster di Mall

TRIBUNJOGJA.COM - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) DIY menggenjot pelaksanaan vaksin booster (penguat) di mall atau pusat perbelanjaan Sleman City Hall pada akhir pekan, guna mencapai target capaian vaksinasi 70 persen wilayah Sleman pada akhir tahun 2022.

Koordinator Vaksinasi Binda DIY Adi Riyanto mengatakan, penyediaan layanan vaksinasi di tempat tersebut untuk memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19 .

"Layanan vaksinasi di Sleman City Hall ini berkelanjutan, digelar setiap Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu. Khusus untuk Sabtu, targetnya bahkan mencapai 1000 orang," papar Adi Riyanto di Sleman City Hall, Sabtu (6/8/2022).

Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster di Bantul Masih Rendah, BINDA DIY Bantu Lakukan Percepatan

"Setiap akhir pekan, antusiasme dari masyarakat untuk mengikuti vaksinasi ini cukup tinggi. Selain menikmati waktu akhir pekan bersama keluarga, mereka bisa sekaligus mengakses layanan vaksinasi di SCH ini," sambungnya.

Dipaparkannya, capaian vaksinasi di Kabupaten Sleman masih minim yakni sekira 40 persen.

Jumlah ini masih jauh dari angka aman vaksinasi yaitu sebesar 70 persen.

"Namun positifnya, perlahan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi ini sudah meningkat. Masyarakat sudah paham, dan bersedia mendatangi sendiri sentra- sentra vaksinasi," ujar Adi Riyanto.

Baca juga: BINDA DIY Akan Berkoordinasi dengan Dukuh dan Lurah untuk Mendata Warga yang Belum Divaksin Booster

Disinggung mengenai pemberian vaksin booster kedua atau dosis keempat vaksin Covid-19 , Adi mengatakan bahwa yang saat ini menjadi prioritas penerima pertama ialah tenaga kesehatan.

Ke depannya, tak menutup kemungkinan vaksin booster kedua atau dosis keempat akan diberikan kepada masyarakat umum dengan mempertimbangkan skala prioritas.

"Binda DIY mendukung pelaksanaan booster kedua demi menciptakan herd immunity. Akan tetapi, konsentrasinya saat ini untuk tenaga kesehatan. Tidak menutup kemungkinan kedepan juga menjangkau lansia dan penderita komorbid," jelas Adi. ( Tribunjogja.com )