Gunung Merapi
Update Aktivitas Gunung Merapi Pagi Ini, Terpantau Luncurkan 1 Kali Guguran Lava Pijar ke Barat Daya
Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta teramati meluncurkan 1 kali guguran lava pijar pada Minggu (31/7/2022)
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta teramati meluncurkan 1 kali guguran lava pijar pada Minggu (31/7/2022).
Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta selama enam jam terakhir tepatnya pada pukul 00.00-06.00 WIB.
Sepanjang periode pengamatan tersebut, Merapi juga tercatat mengalami 18 gempa guguran, 3 kali gempa hembusan, dan 1 kali gempa hybrid atau fase banyak.
"Teramati 1 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1.700 meter ke arah barat daya," terang Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso.
Hasil amatan visual lain menunjukkan gunung tampak jelas meski ada tutupan kabut.
Asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang juga teramati dari puncak Merapi.
"Intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 10-20 meter di atas puncak kawah," ujarnya.
Baca juga: Aktivitas Gunung Merapi, Sabtu 30 Juli 2022: Ada 2 Kali Guguran Lava Pijar, Jarak Luncur 1000 Meter
Kemudian untuk kondisi cuaca adalah cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 16.2-17 °C, kelembaban udara 65-67 persen, dan tekanan udara 871.2-915.6 mmHg.
Dari hasil pengamatan tersebut maka tingkat aktivitas Gunung Merapi yang ditetapkan adalah level III atau Siaga.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," terangnya. (Tribunjogja)