Tahun Baru Islam

KILAS BALIK Lampah Budaya Mubeng Beteng Malam 1 Suro Kraton Jogja Sebelum Pandemi

Begini momen kilas balik Lampah Budaya Mubeng Beteng pada Malam 1 Suro 2017 lalu. Suasana khidmat dan syahdu, msyarakat ikut tapa bisu.

TRIBUNJOGJA.COM / Bramasto Adhy
KILAS BALIK Momen Lampah Budaya Mubeng Beteng Malam 1 Suro 2017 Sebelum Pandemi, Khidmat dan Syahdu. Ilustrasi foto prosesi Lampah Budaya Mubeng Beteng diawali dari komplek Kraton Yogyakarta, Selasa (11/9/2018). 

TRIBUNJOGJA.COM - Lampah Budaya Mubeng Beteng yang selalu diadakan setiap tahun terpaksa harus ditiadakan lagi pada 2022 ini gara-gara melonjaknya kasus Covid-19.

Seperti yang telah diwartakan Tribunjogja.com sebelumnya, Lampah Budaya Mubeng Beteng Malam 1 Suro kembali ditiadakan oleh pihak Keraton Yogyakarta atau Kraton Jogja.

Tentu momen Mubeng Beteng Malam 1 Suro adalah agenda spesial yang sangat dirindukan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terutama keluarga besar Kraton Jogja beserta para Abdi Dalem.

Berikut adalah kilas balik momen Lampah Budaya Mubeng Beteng pada Malam 1 Suro tahun 2017 lalu, sebeluma ada pandemi Covid-19.

Baca juga: 21 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1444 H yang Indah dan Sopan untuk Guru, Dosen, dan Calon Mertua

Lampah Budaya Mubeng Beteng Malam 1 Suro 2017

Lampah Budaya Mubeng Beteng Malam 1 Suro 2017
Lampah Budaya Mubeng Beteng Malam 1 Suro 2017 (DOK. Kraton Jogja)

Dikutip Tribunjogja.com dari laman resmi Kraton Jogja, Sabtu (23/9/2017), Malam 1 Suro atau Malam Tahun Baru dalam perhitungan kalender Jawa jatuh pada hari Jumat, 22 September 2017.

Untuk memperingati malam pergantian tahun dalam kalender Jawa itu, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat (Kraton Jogja) menggelar Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng pada Kamis, 21 September 2017 malam.

Sebagai informasi, acara Mubeng Beteng merupakan sebuah agenda lampah budaya. 

Lampah Budaya Mubeng Beteng pada Malam 1 Suro menjadi sarana masyarakat Jawa untuk mengevaluasi diri, melakukan introspeksi, atas apa yang telah dilakukan sepanjang tahun lalu.

Dalam momen yang khidmat tersebut, masyarakat diajak untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar tahun yang akan datang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Tak jarang, masyarakat yang ikut Mubeng Beteng bersama para Abdi Dalem Kraton Jogja memiliki keinginan tertentu yang ingin disampaikan kepada Sang Pencipta.

Baca juga: BACAAN Doa Akhir Tahun Berdasarkan Kitab Al Jami Al Kabir Karya Imam As Suyuthi

Banyak masyarakat percaya bahwa keinginannya akan terwujud jika serius melakukan tapa bisu (pantang berbicara) sambil berjalan memutari Beteng Kota Yogyakarta.

Melansir laman resmi Kraton Jogja, Sabtu (23/9/2017), momen Mubeng Beteng pada 2017 lalu disebut-sebut jadi peristiwa yang istimewa.

“Tahun Dal adalah tahun yang lebih istimewa bagi orang Jawa karena merupakan tahun wiwitan atau tahun permulaan dari tahun Jawa yang memiliki siklus delapan tahun,” demikian tutur Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Wijoyopamungkas.

Baca juga: 16 Ide Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 2022 Bahasa Inggris dan Artinya, Cocok Buat Caption Medsos

Rangkaian acara Mubeng Beteng Malam 1 Suro 2017

Suasana macapat dan kenduri di Kagungan Dalem Bangsal Ponconiti, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (2/10/2016). Tradisi tersebut, dilakukan sembari menunggu waktu Lampah Budaya Mubeng Beteng dimulai.
Suasana macapat dan kenduri di Kagungan Dalem Bangsal Ponconiti, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Minggu (2/10/2016). Tradisi tersebut, dilakukan sembari menunggu waktu Lampah Budaya Mubeng Beteng dimulai. (tribunjogja/arfiansyah panji)
Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved