China Pamerkan Z-10, Helikopter Serang yang Perkuat Garnisun Militer Hongkong
China pamerkan heli serang Z-10 yang memperkuat Garnisun Tentara Pembebasan Rakyat di Hongkong. Heli tempur ini mirip heli serang Apache AH-64 AS.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – China secara resmi memamerkan helikopter serang Z-10 produk asli negara itu.
Heli tempur berdesain mirip Apache AH-64 itu turut berpartisipasi dalam latihan patroli Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) Garnisun Hong Kong.
Media Global Times yang dikontrol pemerintah Beijing, mempublikasikan armada udara China itu di laporannya Jumat (29/7/2022).
Pelibatan heli serang Z-10 itu menunjukkan garnisun menugaskan helikopter jenis ini untuk pengawalan dan dukungan udara ke helikopter lain, kapal dan pasukan darat dalam operasi gabungan.
Baca juga: Lewat Sambungan Telepon Selama 17 Menit, Xi Jinping Minta AS Tak Bermain Api Soal Konflik Taiwan
Baca juga: AS Dukung Taiwan Perkuat Sistem Pertahanan Rudal
Baca juga: Menteri Pertahanan Taiwan : Kami Tidak Akan Memulai Perang dengan China
Garnisun PLA Hong Kong baru-baru ini melakukan patroli laut dan udara bersama yang dijadwalkan untuk musim kedua tahun ini.
Mereka menampilkan kursus pelatihan termasuk tidak hanya patroli tetapi juga pencarian dan penyelamatan. Laporan PLA Daily ini muncul Kamis (28/7/2022).
Sebuah video yang dilampirkan pada laporan PLA Daily menunjukkan sejumlah helikopter serang Z-10 berpartisipasi dalam patroli tersebut.
Z-10 dicat warna kamuflase hutan, bukan warna hijau tua murni, menunjukkan mereka kemungkinan varian Z-10K yang berafiliasi AU dari pada Angkatan Darat.
Penugasan Z-10K ke dalam Garnisun Hong Kong PLA akan berkontribusi pada kemampuan garnisun untuk melindungi Hong Kong.
Sektor penerbangan Garnisun PLA Hong Kong dulu hanya memiliki helikopter angkut dan utilitas. Sekarang mereka punya helikopter serang Z-10K yang bisa mengawal helikopter-helikopter itu.
Ulasan dikemukakan Fu Qianshao, pakar penerbangan militer China, kepada Global Times.
Kata Fu, heli serang itu dapat melakukan misi termasuk serangan maritim, koordinasi dengan kapal perang dan dukungan udara jarak dekat untuk pasukan darat.
Mereka juga akan berkontribusi pada kemampuan komprehensif operasi gabungan Garnisun PLA Hong Kong.
Tahun ini tepat 25 tahun kembalinya Hong Kong ke China. Garnisun PLA Hong Kong dianggap perwujudan penting dari kedaulatan nasional China.
Fu Qianshao mengatakan, garnisun di wilayah otonomi khusus ini jadi kekuatan utama menjaga satu negara, dua system.
Garnsiun Hongkong menurut Kolonel Wu Qian, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, menjadi pijakan utama menjaga kemakmuran dan stabilitas.
Heli Z-15 untuk Misi Umum
Selain memproduksi heli serang Z-10, industri dirgantara China berhasil mengembangkan helicopter Z-15 bekerjasama industry Prancis.
Heli angkut itu telah menerima sertifikat kualifikasi untuk memasuki pasar global.
Administrasi Penerbangan Sipil China pada telah menyerahkan sertifikat kualifikasi kepada Z-15, helikopter multiguna berukuran sedang yang juga dikenal sebagai AC352.
Dikembangkan bersama oleh Aviation Industry Corporation of China (AVIC) milik negara dan Airbus Helicopters yang berbasis di Prancis, Z-15 adalah produk proyek kerjasama pertama China.
Produk ini sepenuhnya setara produk industry penerbangan barat dan sama tinggi teknologinya.
Pengembangan Z-15 mengeksplorasi jalur baru dalam kerjasama internasional untuk penggunaan helikopter sipil.
China memperoleh beberapa terobosan teknologi utama dalam pengembangan helikopter, membentuk sistem manajemen baru untuk pengembangan helikopter berukuran sedang.
Produk ini diharapkan bisa mengisi kekosongan yang sebelumnya melanda sektor peralatan penerbangan penyelamatan darurat negara.
Heli ini bermesin WZ-16, yang dikembangkan bersama oleh Aero Engine Corporation milik negara China dan perusahaan Prancis Safran Helicopter Engines.
Heli Z-15 memiliki konfigurasi aerodinamis konvensional, dilengkapi dua mesin, dan memiliki bobot lepas landas maksimum 7,5 ton, dan jangkauan maksimum 850 kilometer.
Helikopter ini mampu membawa 16 penumpang. Standar keselamatannya tinggi, keandalan yang tinggi, ruang internal yang besar, tingkat kenyamanan yang baik, jarak jauh dan efektivitas biaya yang luar biasa.
Selain tugas-tugas pencarian dan penyelamatan, helicopter ini cocok untuk mendukung bisnis pengeboran laut, transportasi personel, bantuan medis dan penerbangan komersial.
Z-15 melakukan penerbangan perdananya pada Desember 2016 di Harbin, Provinsi Heilongjiang, China Timur Laut. Varian untuk penyelamatan darurat dilaporkan sedang dikembangkan.(Tribunjogja.com/GlobalTimes/xna)