Menteri Pertahanan Taiwan : Kami Tidak Akan Memulai Perang dengan China

Menteri Pertahanan Taiwan : Kami Tidak Akan Memulai Perang dengan China

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
Republic of China (ROC) Ministry of National Defense via AP
Dalam foto ini diambil 10 Februari 2020, dan dirilis oleh Republik Pertahanan Tiongkok (ROC) Kementerian Pertahanan Nasional, Angkatan Udara Taiwan F-16 di latar depan terbang di atas sayap Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF) H -6 pembom saat melewati dekat Taiwan. 

TRIBUNJOGJA.COM, TAIPEI – Hubungan antara China dengan Taiwan terus memanas. 

Bahkan China berulang kali melakukan aktifitas militer di wilayah udara Taiwan.

Namun demikian, Taiwan menegaskan tak akan memulai perang dengan China.

Taiwan hanya akan mempertahankan diri secara penuh jika ada serangan dari China.

Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng pada Kamis (14/20/2021) mengatakan pihak tidak akan memulai atau memicu perang meski berulang kali mendapatkan ancaman.

“Yang paling jelas adalah bahwa Republik China (nama resmi Taiwan) sama sekali tidak akan memulai atau memicu perang,” kata Chiu.

“Tetapi jika ada gerakan, kami akan menghadapi musuh sepenuhnya,” imbuh Chiu sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: China vs Taiwan: Akankah Taipei Tunduk pada Tekanan Beijing?

Pekan lalu, Chiu menuturkan bahwa ketegangan antara China dan Taiwan kali ini adalah yang terpanas dalam lebih dari 40 tahun.

Dia juga menambahkan bahwa China akan mampu melancarkan invasi skala penuh pada 2025.

Chiu menuturkan hal tersebut setelah China selama empat hari berturut-turut mengirim pesawatnya dalam jumlah yang masif ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan memperingatkan China tentang balasan yang kuat jika pasukan Beijing terlalu dekat dengan pulau itu.

Chiu setuju dengan penilaian dari seorang anggota parlemen bahwa kemampuan China dibatasi oleh kapasitas pengisian bahan bakar di udara yang terbatas.

Ini berarti, China hanya memiliki bomber H-6 dan pesawat pengintai Y-8 yang mampu terbang ke Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dengan Filipina.

Di sisi lain, jet-jet tempur milik China semakin dekat dengan pantai China, menurut peta aktivitas yang dibuat oleh Kementerian Pertahanan Taiwan.

“Di satu sisi, tujuan mereka adalah untuk menekan Taiwan,” ujar Chiu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved