18 Gejala Stres Menurut WHO dan 10 Cara Mengatasinya Menurut Kemenkes RI 

Inilah gejala-gejala stres menurut WHO dan cara mengatasi stres menurut Kemenkes RI. Cek, apakah Anda juga mengalami stres akhir-akhir ini!

DOK. PIXABAY
18 Gejaja Stres Menurut WHO dan 10 Cara Mengatasinya Menurut Kemenkes RI. Ilustrasi foto seseorang yang sedang stres. 

TRIBUNJOGJA.COM - Stres adalah sebuah gangguan atau kekacauan mental dan emosional seseorang yang disebabkan oleh berbagai faktor. 

Biasanya, orang akan mengalami stres apabila terjadi peristiwa tak mengenakkan, sedang berpikir keras tentang sesuatu, sedang gugup mempersiapkan sesuatu, atau karena alasan lainnya.

Ilustrasi pria sedih, kesepian, sendiri
Ilustrasi seorang pria yang merasa sedih, stres, dan kesepian. (net)

Nah, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) membagikan beberapa gejala stres yang kerap dialami oleh orang-orang.

Bisa jadi, tanpa disadari sebenarnya Anda juga mengalami stres. Hal ini ditandai dengan munculnya salah satu atau lebih dari satu gelaja stres menurut WHO.

Dilansir Tribunjogja.com dari laman resmi WHO, Minggu (10/7/2022), berikut 18 gejala stres menurut WHO:

1. Pusing kepala

2. Sakit leher dan bahu

3. Sakit punggung

4. Perut mual

5. Tidak merasa lapar

6. Ada benjolan di tenggorokan

7. Otot kaku

8. Ruam dan infeksi kulit

9. Tidak bisa fokus

10. Mudah marah

11. Tidak bisa duduk tenang

12. Sulit tidur atau insominia

13. Merasa sedih dan merasa bersalah

14. Merasa cemas

15. Menangis

16. Kelelahan

17. Selera makan berubah (tidak ingin makan sama sekali atau tiba-tiba banyak makan)

18. Memikirkan tentang peristiwa buruk pada masa lalu, atau memikirkan hal buruk yang ditakuti pada masa lalu

Itulah 18 gejala stres menrut WHO. Apakah Anda mengalami salah satu dari gejala yang disebutkan di atas?

Lantas, sebenarnya apa yang menyebabkan orang jadi stres? Berikut penjelasan WHO tentang beberapa kemungkinan mengapa orang bisa mengalami stres.

Penyebab stres

ukat.co.uk, Kenali perbedaan dan ciri-ciri stress dan depresi
Penyebab stres. Ilustrasi foto seorang pria sedang mengalami stres (DOK. ukat.co.uk)

Menurut penjelasan WHO dalam laman resminya, stres bisa terjadi karena berbagai hal.

Misalnya, ada seseorang atau kelompok yang melakukan sebuah tindakan buruk pada Anda.

Mungkin, Anda mengalami kekerasan fisik maupun verbal di rumah. 

Bisa juga, Anda stres karena sedang menderita sakit. Entah itu sakit gigi, sakit perut, patah tulang, mengidap tipes, terpapar Covid-19, dan berbagai penyakit fisik lainnya.

Ada pula kemungkinan Anda merasa stres karena berbagai kegiatan tertunda, seperti kuliah atau sekolah yang tertunda gara-gara Covid-19, atau konser yang tertunda akibat alasan tertentu.

Di luar sana, ada juga orang yang mengalami stres karena terpaksa harus pindah rumah.

Ada yang merasa tres karena tidak bisa menafkahi keluarga, tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga, atau bahkan tidak bisa makan sama sekali karena tak ada biaya.

Sementara itu, beberapa orang mungkin mengalami stres karena terjadi peristiwa kekerasan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, di dalam organisasi yang diikutinya, di sekolah, di kampus, atau tempat lain.

Tidak perlu muluk-muluk dengan peristiwa besar, hal sederhana seperti berdebat dan bertengkar dengan teman dan keluarga juga bisa memicu stres.

Selain itu, terlalu sibuk memikirkan masa depan atau terlalu khawatir pada masa depan, juga bisa memicu timbulnya stres. 

Bagaimana cara mengatasi stres?

Ilustrasi orang dalam keadaan stress
Bagaimana cara mengatasi stres? Ilustrasi seorang wanita yang sedang mengalami stres (tribunjogja.com)

Mungkin beberapa dari Anda sudah pernah mencoba mengatasi stres. 

WHO pun telah membuat daftar kegiatan atau perilaku yang biasa dilakukan orang saat mengalami stres, seperti:

  • Memaki-maki
  • Merokok
  • Minum alkohol
  • Mengonsumsi narkotik 
  • Menyerah 
  • Mengisolasi diri dari orang lain
  • Tinggal di kamar dan tiduran sepanjang hari
  • Menghindari orang, tempat, atau acara tertentu
  • Menyalahkan atau mengkritik orang lain
  • Memulai perdebatan yang bisa memicu pertengkaran, atau
  • Mencoba tidak memikirkan tentang peristiwa yang membuat stres

Bagaimana? Apakah Anda juga melakukan salah satu dari hal yang disebutkan di atas?

Tentu saja cara mengatasi stres yang tertera di atas bukanlah cara yang tepat. Sebab, cara-cara di atas tidak hanya membahayakan dan merugikan diri Anda sendiri, tetapi juga merugikan orang lain.

Berikut adalah 10 cara mengatasi stres dengan cara yang tepat dan sehat dari Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI):

Cara mengatasi stres menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Cara mengatasi stres menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (DOK. p2ptm.kemkes.go.id)

1. Bicarakan keluhan Anda dengan orang yang bisa dipercaya. Bisa teman, keluarga, atau psikolog.

2. Lakukan kegiatan yang sesuai dengan minat dan kemampuan.

3. Kembangkan hobi positif yang bermanfaat.

4. Meningkatkan ibadah dan dekatkan diri kepada Sang Pencipta. Anda juga bisa melakukan kegiatan amal jika ingin dan memungkinkan.

5. Berpikir positif.

6. Tenangkan pikiran dengan relaksasi.

7. Jaga kesehatan dengan olahraga atau melakukan aktivitas fisik secara teratur. 

8. Tidur yang cukup.

9. Makan makanan dan minuman bergizi seimbang.

10. Menerapkan perilaku bersih dan sehat.

Nah, itulah daftar cara mengatasi stres dengan tepat dan sehat. Semoga bermanfaat, ya. (Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved