Berita Bantul Hari Ini
Hasil Monitoring dan Evaluasi, Pembangunan Fisik Program Padat Karya Dinyatakan Sesuai Spesifikasi
Inspektorat telah memeriksa sampel di 3 lokasi dengan jenis kegiatan berbeda yakni pembangunan saluran drainase, cor blok dan talud.
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul memastikan bahwa pengerjaan infrastruktur dalam program padat karya telah sesuai spesifikasi.
Hal itu terungkap setelah Disnakertrans bersama Inspektorat Kabupaten Bantul melakukan pengecekan sampling ke beberapa lokasi pengerjaan padat karya.
Kepala Disnakertrans Bantul, Istirul Widilastuti, menyatakan dari hasil rapat koordinasi monitoring dan evaluasi (monev) dengan Inspektorat, muncul kesimpulan bahwa pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan padat karya telah berjalan lancar baik dari pendistribusian material hingga pembangunan fisiknya.
Inspektorat telah memeriksa sampel di 3 lokasi dengan jenis kegiatan berbeda yakni pembangunan saluran drainase, cor blok dan talud.
"Dan pada intinya kualitas yang dibangun melebihi dari spesifikasi yang diberikan. Misal cor blok yang harus tebal 10 cm tapi karena saking semangatnya masyarakat, karena memiliki rasa handarbeni (rasa memiliki), biar perawatan mudah dan tidak cepat rusak ada yang membuat ketebalannya hingga 12-13 cm," ujarnya, Jumat (8/7/2022).
Terkait dengan bertambahnya volume pengerjaan tersebut, Istirul juga menyatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi ketika masyarakat menggunakan uang kas mereka, seperti kas RT atau kas dusun.
Dengan uang kas tersebut, masyarakat menambahkan volume bangunan yang mereka kerjakan.
"Kalau kita targetnya sesuai dengan gambar, yang penting volume bisa tercapai. Kalau masyarakat punya inisiatif untuk menambah bangunan dari target yang ditentukan ya itu hak dari masyarakat, monggo, yang penting apa yang menjadi target dari kita dapat terselesaikan," terangnya.
Maka dari itu, jika ada kekurangan material, maka masyarakat bisa membeli secara swadaya.
Dengan demikian dalam prosesnya target panjang bangunan tetap akan sama, sama namun ketebalan dapat bertambah, tentu saja volume bangunan juga akan bertambah.
"Jadi kualitas padat karya hampir tidak bisa diragukan karena yang mengerjakan masyarakat sendiri, dan yang merasakan dan mendapat manfaat masyarakat. Sehingga mereka punya rasa handarbeni dan memberikan terbaik ke masyarakat sekitar," ungkapnya.
Istirul pun menyatakan bahwa inspektorat telah memeriksa banguanan fisik dan mengatakan bahwa kualitas bangunan yang dikerjakan dalam program ini bagus.
Pun inspektorat justru berharap kegiatan ini bisa dipertahankan di waktu mendatang, karena sangat efektif membantu masyarakat yang membutuhkan dan dapat mengatasi masalah ketimpangan pembangunan di wilayah.
Menurutnya, keberhasilan padat karya ini lantaran banyak sumber daya manusia seperti petugas lapangan, petugas teknis, ketua kelompok yang diberdayakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Rapat evaluasi dilakukan di pertengahan dan akhir pelaksanaan proyek ini. Tujuannya untuk mensinkronkan perencanaan hingga hasil akhir nanti.