Berita Kulon Progo Hari Ini
Penjualan Bumbu Instan di Kulon Progo Laku Keras Jelang Iduladha
Menjelang perayaan Idul Adha 1443 H, produsen bumbu instan di Kulon Progo sudah melayani 1.000 bungkus bumbu instan.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) tidak berdampak pada penjualan bumbu instan di Kabupaten Kulon Progo.
Produsen bumbu instan justru kewalahan menerima pesanan.
Menjelang perayaan Idul Adha 1443 H, produsen bumbu instan di Kulon Progo sudah melayani 1.000 bungkus bumbu instan.
"Pemesanan bumbu tidak seperti 2 tahun yang lalu saat pandemi covid-19, sudah normal seperti sebelum pandemi," kata Supriastuti, Pemilik Gubug Ndeso di Kapanewon Pengasih saat ditemui, Rabu (6/7/2022).
Dalam sehari, Gubug Ndeso mampu membuat 3 kwintal yang dikemas menjadi 5.000 bungkus.
Bumbu instan yang dibuat bisa untuk berbagai masakan seperti tongseng, gulai, bestik, soto, rendang, rica-rica dan satai.
Dari segi harga, juga cukup terjangkau. Di tingkat produsen, sebungkus bumbu hanya dijual Rp5.000.
Sementara jika melalui cash on delivery (COD) sekitar Rp7.000-Rp9.000 per bungkus.
"Kami juga melayani penjualan melalui marketplace. Untuk harganya Rp7.000 per bungkus. Konsumen luar daerah ada yang dari Lampung, Gresik," ucapnya.
Adapun pembelinya dari berbagai kalangan mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), penjual di pasar tradisional bahkan anak sekolah.
Marni, seorang pembeli mengaku telah menyediakan berbagai macam bumbu menjelang Iduladha seperti bestik, rendang dan tongseng.
Dia memilih membeli bumbu instan karena lebih simpel.
"Karena gak ada waktu. Beli bumbu instan biar cepat yang masak. Tinggal nambah rempah-rempah sesuai keinginan," kata Marni. (*)