Begini Tanggapan Warga Kota Yogyakarta Terkait Pembelian Pertalite Melalui My Pertamina 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pembelian pertalite menggunakan aplikasi My Pertamina. Kebijakan tersebut menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.

Salah satunya ialah Wahyu (45). Menurut dia, penggunaan aplikasi dalam pengisian pertalite cukup menyulitkan.

Apalagi bagi orang yang gagap teknologi seperti dirinya. 

"Kan tidak semua orang bisa pakai handphone. Kalau yang gaptek kan susah, repot," katanya, Selasa (28/06/2022).

Baca juga: Es Pisang Ijo Bamban, Minuman Segar yang Cocok Dicicipi saat Musim Panas Tiba 

Menurut warga Tukangan, Danurejan tersebut sebaiknya pembelian pertalite tetap menggunakan uang tunai saja.

Sebab selain gaptek, ia juga tidak memiliki telepon pintar.

Berbeda dengan Wahyu, Rifkyanto Putro (30) mengaku tidak kesulitan dengan pengaplikasian My Pertamina.

Ia pun pernah mengunduh aplikasi tersebut, namun belum pernah digunakan. 

"Dulu pernah install (My Pertamina), tapi cuma untuk melihat promo, belum pernah pakai. Tapi pernah beli cashless dengan LinkAja dan mobile banking lain," terangnya.

Kendati demikian, ia mengaku lebih nyaman membeli BBM dengan uang tunai.

Pasalnya ia takut terjadi kebakaran. 

Selain keamanan penggunaan telepon pintar saat mengisi BBM, ia juga mempertanyakan efektivitas pengaplikasian My Pertamina.

"Kan kalau di SPBU itu tidak boleh pakai HP. Kalau pakai My Pertamina itu kan harus buka HP, akses kamera, dan sinyal juga. Kalau kebijakan tersebut diaplikasikan memang tidak kesulitan, tetapi takut pada resiko kebakarannya," ujarnya.

"Aman atau tidak? Kemudian apakah mempercepat atau justru memperlambat proses pengisian?"sambungnya.

Baca juga: DI Yogyakarta Terancam Kekurangan Stok Hewan Kurban, DPKP DIY Datangkan Ternak dari Luar Daerah