Tips Kesehatan

Minum Kopi hingga Penggunaan Obat Bebas, Berikut Daftar Kebiasan Buruk yang Memicu Hipertensi

Apa saja kebiasaan hidup tidak sehat yang bisa memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi, berikut daftar dan ulasannya:

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
IST/Covesia
Ilustrasi obat - Penggunaan obat bebas menjadi salah satu kebiasaan yang bisa memicu hipertensi 

TRIBUNJOGJA.COM - Kebiasaan hidup tak sehat ikut memicu munculnya hipertensi atau tekanan darah tinggi. Oleh karenanya, kebiasaan buruk dalam hidup keseharian wajib diubah dengan pola yang lebih sehat. 

Bila tidak mulai mengubah kebiasaan hidup tidak sehat, risiko terkena serangan penyakti hipertensi tentu lebih besar. 

Ilustrasi angka hasil pengukuran hipertensi atau tekanan darah tinggi
Ilustrasi angka hasil pengukuran hipertensi atau tekanan darah tinggi (unair.ac.id)

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sangat perlu diwaspadai karena efeknya yang bisa memicu kerusakan otak, ginjal, mata dan disfungsi seksual.

Baca juga: Kesaksian Penyintas Diabetes Hipertensi & Jantung: Sempat Putus Asa, Akhirnya Sukses Operasi Bypass

Selain efeknya terhadap munculnya penyakit, hipertensi penting diwaspadai karena selama ini kerap dipicu oleh kebiasaan hidup tidak sehat. 

Sayangnya, kebiasaan hidup tidak sehat pemicu hipertensi tersebut sangat akrab dengan keseharian masyarakat pada umumnya.

Padahal, bila seseorang mengalami hipertensi, penyakit lain akan berkembang. Penyakit lain itu di antaranya adalah kardiovaskular (gangguan pada jantung dan pembuluh darah), penyakit jantung dan stroke.

Oleh karenanya, kebiasaan hidup tidak sehat yang bisa memicu hipertensi harus dihentikan atau diubah sejak sekarang. 

Apa saja kebiasaan hidup tidak sehat yang bisa memicu tekanan darah tinggi itu, berikut daftar dan ulasannya:

1. Minum kopi atau alkohol setiap hari

Kebiasaan minum kopi berkafein dan alkohol memiliki efek samping yang sama, yaitu dapat memicu tekanan darah tinggi, laporan Healthline dikutip Tribun Jogja via kompas.com. 

Disarankan membatasi konsumsi kafein hingga 300 mg ke bawah atau sekitar 2-3 cangkir kopi per hari, untuk membantu menghindari tekanan darah tinggi mencapai tingkat kritis.

“Ekstrak teh hijau dan produk terkait kafein lainnya, seperti matcha, semuanya meningkatkan lonjakan adrenalin pada pasien,” kata Dr. Satjit Bhusri, ahli jantung di Lenox Hill Hospital di New York City.

Pada alkohol, dibatasi 1 gelas per hari untuk wanita dan 2 gelas per hari untuk pria.

Bhusri mengingatkan untuk orang-orang lebih waspada mengkonsumsi produk kafein dan alkohol.

Jika produk kafein dan alkohol terus dikonsumsi tanpa batasan hanya akan membuat tekanan darah tinggi dalam kategori berbahaya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved