Sebanyak 40 Pelaku Kuliner Mendapat Pelatihan Inovasi dari Dispar Gunungkidul
Sebanyak 40 pelaku usaha bidang kuliner berkesempatan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul .
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 40 pelaku usaha bidang kuliner berkesempatan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul .
Kegiatan berlangsung sejak Senin (20/06/2022) hingga Rabu (22/06/2022) di Kota Yogyakarta .
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata, Dinas Pariwisata Gunungkidul , Setiyo Hartato mengatakan pelatihan berkaitan dengan peningkatan kapasitas para pelaku usaha kuliner .
Baca juga: 10 Anak Dengan HIV/AIDS di Klaten dapat Bantuan Nutrisi
"Terutama dalam melakukan inovasi hingga menjaga higienitas sajian kuliner," ujarnya pada Selasa (21/06/2022).
Menurut Setiyo, dua hal tersebut penting diperhatikan guna menjamin kenyamanan para wisatawan yang datang ke Gunungkidul .
Terutama ketika mereka mendatangi rumah makan.
Selama 3 hari pelatihan, puluhan pelaku kuliner akan mendapatkan berbagai materi.
Seperti tentang standar dan ketentuan higienitas sajian kuliner yang digunakan di Indonesia.
"Materi lainnya berkaitan dengan pengemasan, penampilan produk, hingga pemanfaatan bahan lokal," kata Setiyo.
Berkaitan dengan pengemasan dan penampilan produk, peserta juga akan dilatih teknik pemasaran produk dengan memanfaatkan teknologi digital.
Tujuannya agar promosi bisa lebih luas dan menambah nilai jual produk.
Setiyo mengatakan para peserta juga akan mendapatkan praktik langsung hingga kunjungan lapangan.
Lewat pelatihan ini diharapkan usaha kuliner di Gunungkidul semakin berkualitas sesuai dengan standar dan tren yang ada.
"Termasuk nantinya bisa mensinergikan usaha kuliner ini dengan pengelolaan wisata," jelasnya.
Baca juga: WASPADA, 4 SHIO Ini Bikin Geger karena Overthinking Kelewatan Batas Besok Rabu 22 Juni 2022
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Mohamad Arif Aldian menyatakan pelatihan dan pendampingan pada pelaku wisata dan jasa terkait terus dilakukan. Termasuk pada pengelola desa wisata.
Menurutnya, tiap desa wisata di Gunungkidul memiliki ciri khas masing-masing dan berbeda satu sama lain. Potensi inilah yang perlu dimaksimalkan untuk menarik lebih banyak pengunjung.
"Kami juga berupaya agar di Gunungkidul bisa dikembangkan konsep wisata berkelanjutan," kata Arif belum lama ini. (alx)