Pameran FSMR ISI Yogyakarta, Recovery Kehidupan Melalui Karya Seni
Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta menggelar pameran dan penayangan karya seni media rekam yang dilaksanakan tanggal 20-27 Juni
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Fakultas Seni Media Rekam (FSMR) ISI Yogyakarta menggelar pameran dan penayangan karya seni media rekam yang dilaksanakan tanggal 20-27 Juni 2022.
Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Dies Natalis Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ke-38 tahun 2022 yang mengangkat tema besar 'Seni untuk Recovery Kehidupan'.
Merujuk pada tema besar Dies ISI Yogyakarta ke-38, FSMR ISI Yogyakarta mengusung subtema 'New Beginnings For The Future' yang bermakna bahwa pandemi memberikan dampak pada segala aspek kehidupan, tak terkecuali pada seni media rekam.
Baca juga: FHSN Gunungkidul Nilai Penghapusan Honorer Bisa Jadi Asa atau Petaka
Untuk itu, segala upaya terus dilakukan untuk dapat mempertemukan karya-karya seni media rekam dengan para akademisi, seniman, dan khalayak dengan melalui berbagai cara.
Adapun pameran dan penayangan karya dilaksanakan secara hybrid, yaitu secara online melalui website www.galeripandeng.isi.ac.id dan offline di Galeri Pandeng FSMR ISI Yogyakarta.
Dekan FSMR, ISI Yogyakarta, Irwandi menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 yang masih mendera memaksa kita untuk melakukan berbagai penyesuaian dalam berkehidupan dan melahirkan kebiasaan-kebiasaan baru.
Kegiatan pemeran ini menjadi salah satu contoh bagaimana manusia menyikapi sebuah kondisi yang menuntut perubahan.
"Tema tersebut dipilih dengan harapan dapat menebarkan sebuah semangat melakukan refleksi untuk tetap optimistis dan berorientasi ke depan, dengan perubahan besar dalam membangun negeri melalui lembaga pendidikan formal di bidang seni media rekam," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pameran dan penayangan ini dilakukan secara luring dengan protokol kesehatan dan daring. Hal ini dilakukan sebagai bentuk semangat untuk bangkit dan tetap produktif dalam masa transisi untuk menyongsong era baru yang semakin menantang.
"Memang tidak mudah, tetapi harus dilakukan. Terlebih insan pendidikan menghadapi kondisi pandemi yang bersamaan dengan reorientasi pendidikan nasional melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kondisi ini menuntut seluruh civitas academica untuk dapat bekerja cepat, efektif, efisien, dan mendapatkan hasil yang optimal," tandasnya.
Sementara itu, Rektor ISI Yogyakarta, Agus Burhan menyatakan bahwa keunggulan seni untuk recovery kehidupan tidak hanya menghilangkan trauma akan pandemi, tetapi diharapkan seni juga dapat meningkatkan solidaritas, memberikan rasa percaya diri dan kesenian mempunyai potensi yang besar untuk memberdayakan ekonomi masyarakat yang sempat terpuruk karena pandemi.
Menurutnya, FSMR merupakan fakultas yang mempunyai relevansi yang kuat untuk mengedepankan recovery kehidupan dengan program televisi, animasi, foto, dan film yang merupakan media terdepan dan bisa dimanfaatkan untuk segala kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam melakukan recovery kehidupan, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan agar masyarakat dapat memanfaatkan atau memakai produk nasional.
Baca juga: Menuju Smart City, Pemkot Yogyakarta Pastikan Digitalisasi Layanan Publik Tepat Sasaran
"Maka saya sambut gembira FSMR bekerjasama dengan Rangkai yang merupakan platform penayangan digital yang mendukung pameran dan penayangan untuk karya film, tv dan animasi," ucapnya.
Platform penayangan digital saat menjadi salah satu platform yang di masa pandemi berkembang dengan sangat pesat dan diyakini bisa menjadi wadah yang baik untuk para seniman seni media rekam berdialog dengan khalayak yang lebih luas.
Selain itu galeri Pandeng yang ada di FSMR juga telah bekerjasama dengan FIAP (Fédération Internationale de l'Art Photographique), dengan demikian semua kegiatan di galeri Pandeng bisa terpublikasikan melalui FIAP News.
"Dengan demikian, pameran di galeri Pandeng bisa didiseminasikan secara internasional. Hal seperti itu tentu merupakan bentuk nyata bagaiamana kita memberdayakan hasil seni, potensi kita untuk recovery kehidupan setelah kita mengalami pandemi yang panjang kemarin," pungkasnya. (nto)