Kuliner Bubur Jawa Gudeg Ayam Suwir Disiram Kuah Areh Khas Warung Gajah Kembar Sleman
"Ayam yang disuwir itu rasanya lebih gurih. Ada serat-seratnya. Apalagi disiram kuah areh, rasanya akan lebih menyatu. Berbeda dengan yang utuh,"
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gudeg, makanan khas Yogyakarta umumnya dihidangkan dengan nasi. Tetapi, di warung Gajah Kembar, Padukuhan Watu Gajah, Kalurahan Sendangagung, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, anda akan menemukan gudeg yang disajikan bersama Bubur Jawa, olahan kuliner tradisional, lengkap dengan siraman kuah areh, telur bacem, krecek dan suwiran ayam.
Pemiliknya, Siti Ambar Wahyuni, rupanya ingin memadukan kuliner bubur Jawa sebagai warisan budaya leluhur dan gudeg sebagai makanan khas Yogyakarta .
Dalam proses penyajiannya, potongan ayam yang telah dimasak dengan rempah, tidak disajikan utuh, melainkan disuwir. Ini menciptakan kenikmatan yang berbeda.
Baca juga: Rubrik Otomotif Gaspol 52: Karimun Kotak Bersolek Jadi Makin Ciamik
"Ayam yang disuwir itu rasanya lebih gurih. Ada serat-seratnya. Apalagi disiram kuah areh, rasanya akan lebih menyatu. Berbeda dengan yang utuh," kata Siti Ambar ditemui Tribun Jogja, tempo hari.
Siti bercerita, kuliner Bubur Jawa Gudeg Suwir di Kapanewon Minggir ini dirintis bersama suaminya sejak akhir Januari 2022.
Menurut dia, usaha tersebut terbesit begitu saja. Ceritanya bermula ketika dirinya yang semula bekerja sebagai karyawan sebuah hotel di Yogyakarta dirumahkan karena dampak pandemi Covid-19.
Karena dirumah, Siti akhirnya memberanikan diri membuka peluang usaha. Modalnya, hanya ingin melestarikan Bubur Jawa sebagai warisan budaya leluhur.
Di samping itu, dirinya juga suka makan gudeg. Berjalan waktu, Siti mempelajari resep bagaimana memasak bubur dan gudeg yang enak dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Percobaan demi percobaan dilakukan. Hingga akhirnya dia menemukan cita rasa yang sesuai. Usaha itu, diberi nama Bubur Jawa Gudeg Suwir.
"Bubur Jawa itu kan khas ya, warisan nenek moyang. Ya, saya ingin menghidupkan warisan nenek moyang itu. Kemudian, gudeg duwir. Menyajikan gudeg dengan ayamnya disuwir. Rasanya lebih gurih," katanya.
Bubur Jawa merupakan olahan makanan yang terbuat dari beras. Meski terlihat sederhana, membuat bubur nyatanya tidaklah mudah.
Siti mengaku beberapa kali gagal untuk dapat menghasilkan tekstur bubur yang pas. Usahanya berhasil, setelah percobaan berulang kali.
Di samping itu, Ia juga belajar membuat areh. Kuah dari blondo kelapa. Kuah areh itu yang menjadi kunci gurihnya menikmati Bubur Jawa gudeg suwir di warung Gajah Kembar ini.
Kini, hasil percobaan masak berulang kali itu berbuah manis. Banyak pelanggan yang mengaku ketagihan dengan lembutnya cita rasa bubur yang disajikan dengan gurih-manisnya gudeg .
Meski terbilang baru, nyatanya warung yang buka pukul 06.00 - 13.00 WIB dan 17.00 - 21.00 WIB ini sudah cukup banyak pesanan untuk beragam kegiatan. Mulai dari takjilan hingga hajatan.
Baca juga: Telkomsel dan IAIN Kudus Jalin Kerjasama, Mulai Program Magang, Beasiswa, Dan Branding