Kuliner Bubur Jawa Gudeg Ayam Suwir Disiram Kuah Areh Khas Warung Gajah Kembar Sleman

"Ayam yang disuwir itu rasanya lebih gurih. Ada serat-seratnya. Apalagi disiram kuah areh, rasanya akan lebih menyatu. Berbeda dengan yang utuh,"

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Siti Ambar Wahyuni sedang menyuguhkan satu porsi Bubur Jawa Gudeg Suwir di warung Gajah Kembar, Padukuhan Watu Gajah, Kalurahan Sendangagung, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman. 

"Saat weekend juga banyak yang sepedaan pada mampir. Kalau dulu kan bubur paling banyak disukai anak kecil. Kalau sekarang dewasa, orangtua pada suka juga," kata perempuan 54 tahun itu. 

Dalam satu hari, warung ini bisa menghabiskan 40 porsi.

Harganya relatif murah. Satu porsi bubur-gudeg paket komplit dengan telur, sayur krecek dibanderol dengan Rp 10.000. Jika ditambah dengan ayam suwir menjadi Rp 16.000. 

Satu di antara pelanggan yang mencicipi Bubur Jawa Gudeg Suwir ini adalah Kristina Eny. Menurut dia, di tempat lain biasanya Gudeg dihidangkan kering dan kadang juga basah sekali.

Tetapi di warung ini tekstur gudegnya nyemek, tidak basah dan tidak juga kering sehingga bumbunya lebih terasa. Suwiran ayam juga menggunakan ayam kampung.  

"Ayam kampung kan biasanya keras kalau disini nggak. Jadi ayamnya empuk, enak dimakan. Bagi saya ini pas," kata dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved