Berita Sleman Hari Ini

Jasad dengan Luka Tusuk di Kebun Salak Sleman Ternyata Pencuri Cabai, Pelakunya Anak Dibawah Umur 

Misteri penemuan jasad yang diketahui berinisial WBP (49) dengan luka tusuk di kebun salak , dusun Gading Kulon, Kalurahan Donokerto, Turi, Sleman

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Pelaku pembacokan pencuri cabai di Polres Sleman, Kamis (16/6/2022). Pembacokan ini menewaskan WBP (49) dengan luka tusuk di kebun salak , dusun Gading Kulon, Kalurahan Donokerto, Turi, Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Misteri penemuan jasad yang diketahui berinisial WBP (49) dengan luka tusuk di kebun salak , dusun Gading Kulon, Kalurahan Donokerto, Turi, Sleman terungkap.

Korban meninggal karena dibacok oleh HH warga Donokerto.

Pelaku anak yang masih berusia 17 tahun ini nekat membacok karena kesal korban mencuri cabai di ladang saudaranya. 

Wakapolres Sleman Kompol Tony Priyanto didampingi Kasatreskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana bersama Kasihumas Polres Sleman Edy Widaryanta menunjukkan pelaku berikut barang bukti kejahatan saat press rilis di Polres Sleman, Kamis (16/6/2022)
Wakapolres Sleman Kompol Tony Priyanto didampingi Kasatreskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana bersama Kasihumas Polres Sleman Edy Widaryanta menunjukkan pelaku berikut barang bukti kejahatan saat press rilis di Polres Sleman, Kamis (16/6/2022) (TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin)

Wakil Kepala Polres Sleman , Kompol Tony Priyanto mengatakan, kejadian pembacokan itu bermula ketika pelaku HH diberitahu oleh S, saudara sekaligus tetangganya, jika tanaman cabai di sawahnya sering hilang dicuri.

Mendengar keluhan itu, pada Selasa (14/6/2022) sekira pukul 21.00 WIB, pelaku menawarkan diri untuk ikut bersama S ke sawah dengan tujuan menghadang pencuri .

Baca juga: Pemerintah Prediksi Puncak Penularan Subvarian BA.4 dan BA.5 Akhir Juli, Kasus Bisa 20 Ribu Per Hari

Keesokan harinya, sekira pukul 04.00 WIB, S dan HH berboncengan sepeda motor menuju ke sawah. 

"Pelaku HH membawa sebilah celurit yang akan digunakan untuk melukai korban (pencuri), karena merasa kesal. Pelaku membawa celurit ini tanpa sepengetahuan S," kata Tony, saat pres rilis di Mapolres Sleman, Kamis (16/6/2022). 

Di sawah, setelah keduanya menunggu)setengah jam, pelaku HH melihat korban yang hendak mencuri cabai masuk ke sawah dari arah barat.

Tetapi saat itu masih diintai. Selanjutnya, ketika korban sudah benar-benar memetik cabai, pelaku HH dan S keluar dari persembunyiannya lalu mengendap-endap mengepung korban. 

Korban yang sadar posisinya telah terkepung, berupaya melarikan diri. Melihat korban lari, pelaku HH kemudian lari mengejar. 

"Pelaku mengejar dan menyabetkan celurit ke arah korban sebanyak 6 kali. 2 kali tidak kena dan 4 kali mengenai tubuh korban," tutur dia. 

Tidak berhenti sampai di sana. Korban, setelah terkena sabetan celurit, masih berupaya lari. Lalu pelaku berupaya menghentikannya dengan memegang jaket korban hingga terjatuh.

Korban yang bebas kemudian masuk ke kebun salak. Selanjutnya, pelaku HH bersama S memberitahu kejadian tersebut kepada tokoh warga setempat.

Siang harinya, sekira pukul 08.00 WIB, korban ditemukan meninggal dunia di dalam kebun salak

"Korban ditemukan dalam keadaan muka pucat, mulut terbuka dan badan menyandar, tidak bergerak di dalam kebun salak ," katanya. 

Baca juga: Hanya 1 Jutaan, Hp Oppo A16e Dibekali Fitur Visual Sunlight Display & Moonlight Display, Cek Bestie

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved