PAD Wisata Gunungkidul Telah Tembus Rp 10 Miliar Hingga Pertengahan Tahun 2022 Ini

Pelonggaran aktivitas masyarakat yang terus dilakukan berdampak positif pada sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul .

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Alexander Ermando
Pemandangan Pantai Baron di Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul terlihat dari atas belum lama ini. Dinas Pariwisata (Dispar) setempat optimistis PAD bisa tercapai sesuai target seiring dengan pelonggaran PPKM. 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelonggaran aktivitas masyarakat yang terus dilakukan berdampak positif pada sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul .

Salah satunya bisa terlihat dari capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejauh ini.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Mohamad Arif Aldian mengatakan saat ini capaian PAD sudah lebih dari Rp 10 miliar.

Baca juga: Sebanyak 29 Warga Demakijo Klaten Diguyur UGR Tol Yogyakarta-Solo Senilai Rp 38 Miliar

"Sejak Januari hingga pertengahan Juni 2022 ini, capaian PAD mencapai Rp 10,18 miliar," kata Arif pada wartawan, Selasa (14/06/2022).

PAD tersebut didapatkan dari retribusi ke destinasi wisata. Sedangkan angka kunjungan sejauh ini sudah mencapai sekitar 1,4 juta orang wisatawan.

Dispar Gunungkidul menargetkan perolehan PAD dari retribusi wisata mencapai Rp 27 miliar. Adapun angka kunjungan yang ditargetkan sebanyak 3.770.920 orang.

"Kami optimistis target PAD bisa tercapai, selama situasinya juga terus melandai," ujar Arif.

Optimisme tersebut juga semakin diperkuat dengan kian longgarnya aturan pembatasan aktivitas masyarakat karena pandemi Covid-19. Saat ini, Gunungkidul sebagai bagian dari aglomerasi DIY berstatus PPKM Level 1.

Menurut Arif, upaya menggenjot angka kunjungan hingga perolehan PAD terus dilakukan. Seperti menggencarkan promosi wisata lewat berbagai kegiatan hingga peningkatan kapasitas pelaku wisata.

Baca juga: Ada 307 Hewan Ternak di Kulon Progo Terjangkit PMK, Stok Obat Menipis

"Sebab nantinya peningkatan kapasitas juga akan mendukung pelayanan wisata," jelasnya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gunungkidul, Sunyoto sebelumnya menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) perlu kembali menggelar berbagai event promosi. Terutama di destinasi wisata.

Menurutnya, kian longgarnya PPKM perlu dijadikan peluang untuk kembali menggelar event-event wisata. Apalagi keberadaan event terbukti mampu mendongkrak angka kunjungan hingga masa tinggal wisatawan.

"Jadi perlu sering-sering menggelar event yang menarik bagi wisatawan," kata Sunyoto. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved