Tanggapi Kasus Covid-19 yang Mulai Kembali Naik, Presiden Jokowi : Masih Terkendali
Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya vaksinasi Covid 19, terutama vaksin penguat atau booster.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait kasus harian Covid-19 yang menunjukkan angka kenaikan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Presiden Jokowi, angka kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih dalam kategori terkendali.
Pasalnya angka positivity rate masih berada dalam angka aman.
"Yang paling penting kita berpegangan kepada angka positivity rate, pegangannya itu."
"Kan harus di bawah 5 persen, kita sekarang di angka 1,03 persen. Jadi masih pada posisi terkendali," kata Presiden Jokowi di Persemaian Rumpin, Kabupaten Bogor, Jumat (10/6/2022), dikutip dari Tribunnews.
Selain positivity rate, laju transmisi Covid 19 juga masih berada pada angka aman.
Meskipun demikian kata Presiden, ia sudah meminta agar kenaikan kasus Covid 19 untuk diwaspadai, terutama setelah libur panjang Idul Fitri 2022.
"Saya sudah minta untuk diwaspadai ada sedikit kenaikan karena kemarin masalah tiga minggu atau sebulan yang lalu karena kita lebaran. Tapi saya kira kenaikan ini masih dalam posisi terkendali," tuturnya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya vaksinasi Covid 19, terutama vaksin penguat atau booster.
Ia meminta masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin lengkap untuk segera mendapatkan vaksinasi booster.
"Oleh sebab itu saya akan tekankan lagi pentingnya booster suntikan ketiga, ini akan kita terus lakukan," pungkasnya.
Penjelasan Menkes
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut, kenaikan kasus Covid-19 dalam 3 pekan terakhir masih tergolong aman.
Ia memaparkan, ada dua indikator untuk melihat kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Ada dua yang kita lihat, positivity rate masih di bawah 5 persen (standar WHO). Sekarang kita masih di 1,15 persen, paling tinggi Jakarta 3 persen."
"Dan untuk indikator transmisi di WHO, penularan ada 20 per 100 ribu penduduk per minggu," kata Menkes Budi di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (10/6/2022), dikutip dari Tribunnews.
"Kita sekarang masih 1 per 100 ribu penduduk per minggu. Dua indikator transmisi itu kita masih terkontrol," jelas dia.
Budi mengatakan, kenaikan kasus biasanya akan terjadi 27-35 hari setelah perayaan hari besar keagamaan.
Misalnya, perayaan Lebaran lalu yang jatuh pada 2 Mei. Sehingga, kenaikan kasus baru terlihat pada minggu-minggu terakhir ini.
"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei enggak naik kasusnya? Ya memang belum naik, karena kenaikannya ada di hari ke 27-35."
"Sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," imbuh mantan wamen BUMN ini.
Lebih lanjut, ia meminta masyarakat tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu diharapkan pula, sesegera mungkin melakukan vaksinasi booster.
"Tetap saja kita pakai masker kalau kita di ruangan yang padat dan juga lakukan booster. Imunitas kita masih tinggi dari sero survei di bulan Maret dan kita melihat kenaikan dalam taraf yang aman," ucap dia.
( tribunnews )