Daging Sapi Hilang di Pasar Bantul, Imbas Aksi Mogok Para Jagal di RPH Segoroyoso

Para pedagang daging sapi di Pasar Bantul tidak berjualan. Los daging sapi di Pasar Bantul terpantau sepi pada Kamis (2/6/2022). Para pedagang ini

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Santo Ari
Tak ada aktivitas di kios pedagang daging sapi Pasar Bantul, kamis (2/6/2022) 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Para pedagang daging sapi di Pasar Bantul tidak berjualan. Los daging sapi di Pasar Bantul terpantau sepi pada Kamis (2/6/2022).

Para pedagang ini sudah tidak berjualan sejak Rabu (1/6/2022) kemarin dan diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat (3/6/2022).

Kondisi ini merupakan imbas mogoknya para jagal sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Segoroyoso yang tergabung dalam Kelompok Pedagang Daging Sapi Desa Segoroyoso (KPDSDS), Kapanewon Pleret, Bantul.

Dari pantauan di Pasar Bantul, hanya ada penjual daging ayam dan satu kios yang menjual daging kambing.

Baca juga: Sebanyak 111 Hewan Ternak di Kulon Progo Terpapar PMK, DPP Klaim Gejala Klinis Ringan

Weni (50) salah satu penjual daging kambing mengatakan bahwa para pedagang daging sapi sudah tidak beraktivitas sejak Rabu kemarin.
 
“Katanya libur sampai Jumat, dan Sabtu buka kembali,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, tutupnya aktivitas perdagangan daging sapi ini lantaran banyak sapi yang terpapar PMK.

Sehingga pedagang daging sapi tidak mendapatkan pasokan daging.

Sementara Weni yang sudah berjualan daging kambing di pasar Bantul sejak 27 tahun lalu mengaku masih tetap berjualan. Salah satu alasannya adalah dirinya tidak tergabung dalam anggota KPDSDS.

"Daging kambing yang saya jual InsyaAllah sehat," ucapnya.  

Sebelumnya KPDSDS sudah mengumumkan bahwa mereka tidak akan mengadakan aktivitas pemotongan atau perdagangan daging sapi dikarenakan pasar sapi di sejumlah daerah ditutup seiring adanya temuan Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) pada hewan.

Keputusan mogok pemotongan sapi tersebut berlaku sampai Jumat (3/6/2022). Apabila pasar sapi masih tetap tutup sampai Jumat keputusan tidak memotong sapi berlanjut sampai dibukanya pasar sapi.

Terkait hal tersebut, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup pasar hewan yang ada di wilayah Bantul .

"Jadi bantul sangat berpihak kepada konsumen yang membutuhkan daging sapi. Perkara PMK, Bantul lebih memilih melakukan desinfeksi, pantauan dan pemeriksaan ternak dari pada menutup pasar hewan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa apa yang dilakukan oleh para jagal sapi ini lantaran mereka terkena imbas penutupan pasar-pasar hewan di luar Bantul. Ditutupnya pasar-pasar tersebut tentu akan berdampak pada perdagangan daging sapi di Kabupaten Bantul. Pasalnya sapi yang dipotong rata-rata berasal dari luar Bantul.

Terpisah, Kepala Bidang Sarana Perdagangan, Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul, Arum Bidayati mengakui pedagang daging sapi di sejumlah pasar di Bantul tidak buka sampai Jumat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved