BEBAN 60 Kg di Punggung Nenek 75 Tahun di Pasar Beringharjo
Adalah Mbok Ponijem, buruh gendong asal Kulon Progo yang telah menekuni usaha tersebut sejak tahun 1997 di pasar tradisional terbesar di Jogja itu.
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Beban 60 kilogram di punggung tidak tampak berat bagi nenek berusia 75 tahun itu di Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta.
Adalah Mbok Ponijem, buruh gendong asal Kulon Progo yang telah menekuni usaha tersebut sejak tahun 1997 di pasar tradisional terbesar di Jogja itu.
Sesekali ia menawarkan jasanya kepada wisatawan yang membeli barang di Pasar Beringharjo.
"Jasa gendongnya Bu, Pak," katanya, saat melihat wisatawan yang melintas di depannya membawa banyak barang belanjaan.
Sehari-hari dia duduk di lantai dua Pasar Beringharjo, tepat di antara Blok III dan Blok IV, sembari menanti para wisatawan menggunakan jasanya.

Siapa sangka, di usianya itu masih mampu mengangkat beban 60 kilogram.
"Kadang ada orang yang minta bawakan barang dengan berat 100 kilogram," paparnya.
“Tapi, karena barang itu terlalu berat dan saya tidak kuat, jadi saya pakai gerobak sorong.
“Nanti ketika di tangga, saya angkat barangnya dan lanjut lagi bawa barang itu pakai gerobak sorong.
Harga jasa yang ditawarkannya pun beragam, mulai dari Rp5.000 - Rp10.000.
Harga tersebut, ia patok berdasarkan jarak tempuhnya.
Dalam sehari dia mampu menerima lima orang yang menggunakan jasanya tersebut.
"Tapi pernah sehari tidak ada pemasukan sama sekali. Apalagi waktu pandemi Covid-19, selama sebulan saya tidak membuka jasa gendong barang di Pasar Beringharjo," ujarnya.
Walau demikian, katanya hal itu tetap harus dilakukannya dengan ikhlas dan sabar.
Usaha tersebut, ia jalankan setiap hari, sejak pukul 09.00 - 16.00 WIB.