Himpunan Pengusaha Nahdliyin Cari Ketua Umum Baru, Kaesang Pangarep Masuk Radar

Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) sedang mencari ketua umum yang baru. Pasalnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) HPN, Abdul Kholik saat ini,

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ardhike Indah
Konfernas Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) di The Rich Jogja Hotel, Sleman, Rabu (1/6/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) sedang mencari ketua umum yang baru. 

Pasalnya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) HPN, Abdul Kholik saat ini, sudah menjabat selama lima tahun.

Pencarian ketua umum itu pun dilakukan dalam Konferensi Nasional (Konfernas) HPN di The Rich Jogja Hotel, Sleman, Rabu dan Kamis (1-2/6/2022).

Salah satu calon yang masuk dalam radar HPN adalah putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

“Kira-kira begitu, Insya Allah, nanti keputusannya terserah beliau," kata Abdul Kholik kepada wartawan di Hotel Rich Jogja, Rabu (1/6/2022) saat ditanya apakah Kaesang Pangarep masuk dalam daftar calon ketua.

Namun, Kaesang tidak sendiri. Menurut Abdul Kholik, ada satu nama lagi yang masuk radar HPN untuk memimpin himpunan hingga lima tahun ke depan.

Akan tetapi, Abdul enggan menyebut nama dari calon ketua umum lain tersebut.

Baca juga: Tak Boleh Boncengan, Otoped di Kaliurang Sleman untuk Pengguna Usia 15 Tahun ke Atas 

“Saya enggak berani nyebut, tokoh nasional yang pasti. Pastinya, ada dua orang. Kami sudah sounding dan mereka berminat. Apakah mereka jadi masuk atau enggak nanti, itu keputusan mereka,” ujarnya sambil tersenyum.

Dia mengatakan, majunya Kaesang sebagai calon ketua umum HPN bisa terjadi lantaran ada komunikasi yang telah dibangun dalam beberapa bulan terakhir.

Hal ini sekaligus menegaskan jika HPN tidak pernah melamar Kaesang agar maju sebagai caketum.

"Ada dialog, ada komunikasi, jadi bukan melamar tapi kita ada komunikasi yang kita bangun," terangnya.

Ditanya akankah Kaesang bakal menghadiri pemilihan ketua umum atau tidak, Abdul Kholik belum bisa memastikan.

Pihaknya juga terkendala dengan adanya protokoler, mengingat Kaesang adalah putra dari orang nomor satu di Indonesia.

"Saya belum tahu, mudah-mudahan, tapi dalam pemilihan tidak harus datang, yang penting sudah ada komunikasi dengan teman-teman, kan gitu. Beliau kan tidak bisa sembarangan hadir kan, karena ada protokoler yang harus diizinkan," bebernya.

Sementara itu selain dua nama eksternal, lanjut Kholik, ada empat nama dari kalangan internal HPN yang juga akan maju pada bursa caketum. 

Ke empatnya mayoritas berasal dari Pengurus Wilayah HPN, dan sudah terlihat kiprahnya dalam pemberdayaan ekonomi umat.

"Sejak bulan Maret sampai hari ini banyak diskusi yang sudah berseliweran, banyak juga calon-calon yang sudah muncul dari internal paling tidak ada empat. Nanti, nama-nama itu akan diumumkan pencalonan itu pada forum rapat pleno HPN besok," ungkapnya.

Ia menampik jika HPN memberikan syarat khusus pada calon ketua umum.

Dia melanjutkan, yang paling penting, pengusaha memiliki rekam jejak yang bagus dalam hal pemberdayaan ekonomi umat.

Selain itu, para calon juga tidak harus punya pengalaman berorganisasi di HPN. Mereka yang akan mencalonkan sebaiknya yang sudah bisa memberi contoh konkrit dan bukan hanya konsep.

"Tidak ada persyaratan yang macam-macam, yang penting punya niat yang tulus untuk membangun ekonomi umat. Tidak perlu punya pengalaman di organisasi HPN, orang luar juga boleh asal punya perhatian kepada pemberdayaan ekonomi umat, karena pada dasarnya visi dari HPN adalah pemberdayaan ekonomi umat," paparnya.

HPN selama ini, kata dia, memiliki komitmen untuk mengambil peran dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

Organisasi bentukan warga Nahdlatul Ulama (NU) itu didorong dapat membantu kebangkitan ekonomi, di tengah dampak pandemi Covid-19.

Dengan begitu, pihaknya menaruh perhatian pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di setiap wilayah di Indonesia.

“Setidaknya kami bisa membantu kontribusi 30 persen untuk ekonomi. Terutama UMKM, merupakan pondasi dari ekonomi Indonesia. Kalau yang bawah roboh, bisa roboh semua. Kiprah ini tidak hanya urusan dunia, namun juga berurusan dengan akhirat,” ucapnya.

Baca juga: KPU Bantul Lakukan Persiapan Sambut Pemilu dan Pilkada 2024

Abdul menjabarkan, HPN, turut fokus ke UMKM lantaran sebagian warga Nahdliyin masih berada di kelompok middle-low income.

“Maka, kita bangun silaturahmi bisnis agar NU tidak hanya dikenal sebagai organisasi ritual keagamaan, tapi kita juga punya kepentingan ekonomi,” tandas Abdul.

Ketua Steering Committe (SC) HPN Reza Fahlipi Bakhtiar menjelaskan, pihaknya ingin HPN ke depan dipimpin oleh pengusaha yang sesuai perkembangan zaman.

"Ke depan kita pengen yang mimpin HPN ini passionnya itu sesuai dengan perkembangan, termasuk dengan bonus demografi, digitalisasi, kemudian trend ekonomi syari, dan seterusnya," pungkasnya. (Ard)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved