Berita Klaten Hari Ini
3 Pasar Hewan di Klaten Disemprot Disinfektan Guna cegah Penyebaran Virus PMK
Tiga pasar hewan yang berada di sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten , Jawa Tengah disemprot menggunakan disinfektan eco enzym.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Tiga pasar hewan yang berada di sejumlah wilayah di Kabupaten Klaten , Jawa Tengah disemprot menggunakan disinfektan eco enzym.
Penyemprotan itu dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Klaten bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten , Selasa (31/5/2022).
Kegiatan itu dimaksudkan guna mensterilkan pasar hewan tersebut dari penyebaran virus penyakit mulut dan kuku ( PMK ) yang menyerang hewan ternak di Klaten.
"Kita melakukan penyemprotan di tiga titik yakni pasar hewan Prambanan, Jatinom dan Wedi," ujar Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Klaten , Bambang Giyanto melalui Humas PMI Klaten , Septiana Ninda Anisa, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Pasar Hewan di Klaten Tutup Gegara PMK, Pedagang dan Pembeli Ternak Bingung
Ia mengatakan, seluruh pasar hewan di Klaten saat ini memang sedang ditutup guna mencegah penyebaran PMK di Klaten.
Penutupan sendiri telah dilakukan sejak 25 Mei hingga 7 Juni 2022.
Menurut Dinda, selain penyemprotan pasar hewan dengan cairan disinfektan, pihaknya bersama dinas terkait juga memberikan sosialisasi dan edukasi mengenai PMK kepada para peternak.
Kemudian, untuk pasar hewan di Kecamatan Cawas dan Klaten Utara, pihaknya juga bakal melakukan penyemprotan disinfektan dalam waktu dekat.
"Penyemprotan ini sebenarnya kita rutin setiap Jumat, tapi ini kita juga diminta untuk penyemprotan pasar dan sosialisasi sehingga kita agendakan waktunya," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun Tribunjogja.com dari DKPP, pada Selasa (31/5/2022) secara kumulatif terdapat 114 hewan ternak yang berstatus PMK .
Baca juga: Hewan Ternak Suspek PMK di Klaten Kini Berjumlah 68 Kasus, Begini Kata DKPP
Namun hewan ternak yang dinyatakan positif PMK tidak ada.
Sebelumnya, Camat Prambanan, Puspo Enggar Hastuti mengatakan jika pihaknya bersama forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) setempat bakal melakukan pengawasan ekstra.
Pengawasan ini dimaksudkan guna mencegah terjadinya transaksi hewan ternak di luar pasar terutama di desa-desa.
"Untuk pedagang sapi memang sudah tidak terlihat datang ke lokasi karena mungkin informasi tersampaikan dengan baik. Kita juga awasi di desa-desa," ucapnya. ( Tribunjogja.com )