BREAKING NEWS: Tanah Longsor Kembali Terjadi, Menutup Jalan Kabupaten di Plampang II Kulon Progo
Jalan Kabupaten di Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo kembali tertutup oleh material longsoran.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Jalan Kabupaten di Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo kembali tertutup oleh material longsoran.
Akibatnya akses jalan tersebut tidak bisa dilewati. Hal ini disebabkan hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (26/5/2022) pagi.
"Kejadian tadi pagi sekitar pukul 04.00 WIB terjadi hujan deras. Kemudian ada longsoran susulan yang menutup akses jalan kabupaten dari Plampang II ke Balai Desa Kalirejo dan dusun tetangga," kata Pramono, Warga setempat saat ditemui di lokasi.
Baca juga: AC MILAN: Prognosis Cedera Zlatan Ibrahimovic Butuh 7 Hingga 8 Bulan
Dia mengungkapkan kejadian serupa sudah dua kali terjadi dalam jangka waktu 10 hari.
Sebelumnya, kejadian serupa terjadi pada Kamis (19/5/2022) lalu yang bersamaan dengan banjir bandang.
Kemudian pembersihan jalan dilakukan pada Sabtu (21/5/2022) dengan menggunakan alat berat milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
Akhirnya jalan kabupaten bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan empat pada Selasa (24/5/2022).
Selanjutnya, jalan kabupaten kembali tertutup longsoran tanah pada hari ini.
"Hari ini masih proses pengerukan tanah pakai alat berat lagi," ucapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kulon Progo Suyatno mengatakan pihaknya mengerahkan dua eskavator yang berukuran besar dan kecil.
Alat berat itu digunakan untuk pembersihan material longsoran sepanjang 30 meter dengan lebar 2 meter.
Baca juga: Sindikat Pencuri Bantalan Rel Kereta Api Nyamar Pakai Rompi Karyawan Gudang, TKP Kebumen
Bahkan dua alat berat itu tetap disiagakan di lokasi selama masa tanggap darurat masih berlaku hingga 2 Juni mendatang.
"Sehingga untuk mengantisipasi apabila ada tanah longsor kembali," kata Suyatno.
Pihaknya berencana untuk membuat terasering di tebing bekas longsor untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang lagi.
"Kami sudah minta operator alat berat untuk membuat terasering. Gunanya untuk menahan tanah yang ada di atas. Sehingga memperkecil tanah yang longsor ke bawah," ucapnya. (scp)