Tips Sehat
Waspada Hipertensi: Daging Kambing Tetap Lebih Baik Dibanding Sapi dan Ayam, Ini Penjelasan Dokter
Kadar kolesterol daging kambing hanya sekitar 57 mg per 100 gram, sedangkan kadar kolesterol daging sapi sekitar 89 mg per 100 gram dan daging ayam 83
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Persepsi salah
Baca juga: Kabar Baik, Berikut Cara Mengatasi Hipertensi Secara Alami dan Cepat
Sehingga, kemungkinan persepsi yang salah terkait efek konsumsi daging kambing maupun sapi dan hipertensi adalah mengenai kandungan garam dan/atau risiko kandungan lemak atau kolesterolnya.
Naiknya kolesterol, lanjut dia, menjadi risiko tambahan yang nilainya berlipat meningkatkan risiko serangan kardiovaskultas seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, dan lain-lain.
Melansir Kompas.com, 18 Februari 2020, menuliskan bahwa daging kambing tidak sepenuhnya dapat menyebabkan hipertensi. Hal ini tentu saja merujuk pada fakta kandungan yang ada dalam daging kambing tersebut.
Lantas bagaimana selama ini daging kambing bisa dianggap menyebabkan hipertensi?
Momen berkumpul bersama keluarga di hari raya biasanya akan tersaji beragam makanan Lebaran, tak terkecuali olahan daging kambing dan daging sapi.
Olahan daging kambing yang dimasak menjadi macam-macam lauk memang menggiurkan selera makan, tapi ada ketakutan tertentu bagi masyarakat yang dikaitkan dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Baca juga: Cara Terbaik Mengonsumsi Brokoli untuk Mengurangi Kadar Gula Darah Tinggi bagi Penderita Diabetes
Faktor cara memasaknya
Konsumsi daging kambing dapat membahayakan kesehatan dikarenakan cara memasaknya, seperti digoreng terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, dipanggang, atau dibakar.
Memasak dengan digoreng, dibakar atau dipanggang dapat meningkatkan kalori makanan dibandingkan versi mentahnya.
Minyak, mentega, atau margarin yang digunakan juga dapat berubah menjadi lemak yang kemudian terserap oleh daging.
Suhu panas saat menggoreng dan memanggang olahan daging kambing maupun sapi, juga membuat kandungan air dalam daging menguap hilang dan digantikan oleh lemak dari minyak.
Lemak yang terserap menyebabkan makanan yang sebelumnya rendah kalori menjadi tinggi kalori.
Peningkatan daging kambing setelah dimasak bahkan mencapai 64 persen dari kalori sebelumnya.
Baca juga: Ingin Gula Darah Anda Terkontrol, Ini Daftar 7 Makanan dan Minuman untuk Penderita Diabetes
Sementara itu, asupan tinggi kalori dalam tubuh akan diubah menjadi lemak, yang lama kelamaan menumpuk di pembuluh darah sehingga menyebabkan pembuluh darah menyempit dan meningkatkan tekanan darah.