Tercatat Ada 80 Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul Selama Operasi Ketupat Progo

Operasi Ketupat Progo telah berlangsung dari tanggal 28 April 2022 dan berakhir pada tanggal 9 Mei 2022 kemarin. Selama kurun waktu tersebut,

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Bantul 

Selama Operasi Ketupat Progo ada 80 Kecelakaan Lalu Lintas di Bantul

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Operasi Ketupat Progo telah berlangsung dari tanggal 28 April 2022 dan berakhir pada tanggal 9 Mei 2022 kemarin. Selama kurun waktu tersebut, Polres Bantul mencatat ada puluhan kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

Kanit Kamsel Sat Lantas Polres Bantul Ipda Ketut Reni Juliani menyatakan bahwa jumlah kecelakaan di Kabupaten Bantul selama operasi ketupat progo berlangsung mencapai 80 kejadian.

"Ada 80 kejadian selama 28 April sampai 9 Mei. Dari jumlah tersebut, tiga orang meninggal dan luka ringan mencapai 106 orang," ujarnya Rabu (11/5/2022).

Baca juga: Tanggapan Dewan Kesenian Kota Magelang Terkait Aksi Vandalisme Pada Mural

Ia mengatakan bahwa jumlah kejadian bisa saja bertambah jika ada masyarakat yang mengalami kejadian kecelakaan saat operasi berlangsung baru memberikan laporan setelah operasi berakhir.

Namun demikian, dari data yang ada ini, ia menyatakan bahwa kejadian kecelakaan disebabkan karena berbagai hal.

"Untuk penyebabnya beragam, ada faktor dari human error dan faktor eksternal," ucapnya.

Ia pun mengimbau agar pengendara tetap berhati-hati saat berkendara. Tetap mentaati tata tertib berlalu lintas, memperhatikan faktor keselamatan serta menghargai pengendara lain.

Terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi memaparkan bahwa pelaksanaan operasi sesuai dengan prediksi awal.

"Semua yang terjadi pada saat pelaksanaan mudik maupun arus balik terbukti sesuai dengan prediksi awal kami," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa perbandingan situasi pada operasi tahun 2020-2021 dengan 2022 sangat jauh, dikarenakan pada tahun 2020-2021 yang lalu dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat.

Oleh karena itu pihaknya membandingkan data dengan kegiatan pra operasi yang dilaksanakan pada tanggal 16- 27 April 2022 dengan saat operasi 28 April - 9 Mei 2022.

"Jumlah kejadian  khususnya kecelakaan pada pra operasi berjumlah 193 kejadian sementara itu pada saat operasi 104 kejadian. Jadi terjadi trend penurunan 89 kejadian atau turun 46 persen," tutur Dirlantas.

Baca juga: Antisipasi Wabah PMK Pada Hewan Ternak Meluas, Pakar UGM: Isolasi Wilayah Dulu

Iwan kemudian memaparkan data penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas terjadi penurunan khususnya di penilangan. Pada kegiatan pra operasi terjadi 1.384 penilangan sedangkan pada saat operasi turun menjadi 632 penilangan. Kemudian untuk teguran pada saat pra operasi tercatat 2.146 teguran sedangkan pada saat operasi tercatat 3.714 teguran.

"Kami fokus kepada pengamanan dan pelayanan kepada masyarakat pada saat mudik. Kami senantiasa melaksanakan peneguran kepada pengguna jalan yang melakukan pelanggaran kasat mata", tegas Iwan.

Dirlantas memaparkan data jumlah kendaraan yang masuk dan keluar dari wilayah perbatasan DIY. Pada saat pra operasi kendaraan yang masuk yakni 48.547 sedangkan saat operasi sebanyak 343105 ada kenaikan  294.558 kendaraan atau 607 persen.

"Kendaraan keluar sejumlah 39.732 kendaraan, sedangkan saat operasi kendaraan keluar sebanyak 356.223 kendaraan. Terjadi kenaikan 316.491 atau 797 persen," pungkasnya. (nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved