Tanggapan Dewan Kesenian Kota Magelang Terkait Aksi Vandalisme Pada Mural
Dewan Kesenian Kota Magelang turut angkat bicara terkait persoalan aksi vandalisme pada mural yang berada di dekat lampu merah Menowo
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, KOTA MAGELANG - Dewan Kesenian Kota Magelang turut angkat bicara terkait persoalan aksi vandalisme pada mural yang berada di dekat lampu merah Menowo sekitar Jalan Ahmad Yani, Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Ketua Dewan Kesenian, Muhammad Nafi mengatakan dilihat dari genre dan lukisannya, kerusakan mural dilakukan oleh perupa street art bergenre gravity.
"Terlihat dari font yang digunakan. Bisa jadi bukan aksi vandalisme yang sering membubuhkan identitas kelompoknya," ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu (11/05/2022).
Baca juga: Dinkes Kota Yogyakarta Layani Vaksinasi Selama Libur Idulfitri 2022
Meneropong dari kejadian ini agar tidak terulang lagi, selaku yang membawahi Dewan Kesenian Kota Magelang.
Ia mengatakan, perlu ada kesepakan bersama antar pelaku seni rupa di Kota Magelang.
Meliputi aturan durasi berapa lama seni bisa dipertahankan sehingga perlu perbaikan atau pembaharuan secara berkala.
"Lainnya, perlu aturan bagaimana agar pelaku seni rupa bisa bersaing secara positif. Karena, selama ini dari dulu sering menumpuki karya satu sama lainnya yang didasari alasan eksistensial antar kelompok," tambahnya.
Baca juga: Lima Jam Audiensi Warga Piyungan dan Pemda DIY, Hasilkan Kesepakatan yang Berisi Tuntutan
Sementara itu, menanggapi persoalan yang ramai dibicarakan khalayak Magelang terkait penumpukan mural dengan karya graviti yang terjadi di Menowo.
Pihaknya, melakukan sifat responsif dengan menanyakan ke pihak berwenang dalam hal ini Polres Magelang Kota dan Dinas Perhubungan Kota Magelang.
"Kami sudah tanyakan apakah diperkenankan untuk melihat CCTV. Saya rasa perlu kesadaran semua pihak dan mengedapankan kepentingan bersama daripada ego kelompok. Serta, atas kejadian ini bisa diambil pelajaran," urainya. (ndg)