Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Problematika Sampah di Yogyakarta, Istri dan Anak Terpaksa Mengungsi

Keluarga Kampung Tegal Kemuning di terpaksa mengungsi lantaran tak tahan dengan kondisi TPS Lempuyangan yang berlokasi di sebelah selatan kediamannya.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Pengemudi becak motor melintas di depan TPS Lempuyangan, Rabu (11/5/2022) 

Komplain ke pemerintah, diakuinya sudah dilayangkan bersama warga lainnya.

"Parah tenan ambune (parah sekali baunya). Tadi saya ke bengkel (sebelah TPS) sampai sesak. Bikin nggak nafsu makan," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga Dusun Banyakan 1-3, Ngablak, Watu Gender, Bendo, dan Nglengkong memblokade TPA Regional Piyungan, Bantul sejak Sabtu (7/5/2022). 

Mereka menuntut agar TPA Piyungan ditutup secara permanen.

Baca juga: Kota Yogyakarta Mendekati Darurat Sampah, Tumpukan Sampah Sudah Lampaui 1.000 Ton 

Tuntutan didasari keluhan warga akan bau dan limbah sampah yang mencemari lingkungan serta sumber air. 

Selain itu wacana TPA transisi yang dianggap mendekatkan sampah ke area pemukiman.

Imbas blokade ini, sampah tampak menggunung di sejumlah depo atau tempat penampungan sementara di Kota Yogyakarta .

DLH Kota Yogyakarta memperkirakan sampai 10 Mei 2022 kemarin ada sekitar 1.600 ton sampah yang belum bisa dibuang akibat ditutupnya TPA Piyungan.

Jika lokasi pembuangan akhir beroperasi kembali, dibutuhkan waktu sekitar satu minggu untuk menormalisasi depo dan TPS di seluruh Kota Yogyakarta . ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved