Berita Sleman Hari Ini

Dampak TPST Piyungan Ditutup, Belasan Ton Sampah di Transfer Depo di Sleman Menumpuk 

Dalam sehari, ada sekitar 14 ton sampah yang dibuang di transfer depo sampah di lempongsari, Sariharjo, Ngaglik.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Pengelola sedang memilah sampah yang menumpuk di Transfer depo Lempongsari, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Penutupan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan , Bantul menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di wilayah Sleman .

Satu di antaranya, terlihat di transfer depo sampah di lempongsari, Sariharjo, Ngaglik.

Belasan ton sampah di tempat ini tertahan tak bisa terbuang. 

"Totalnya, ada sekitar 15 ton sampah mandeg tak terbuang," kata Iskandar, Pengelola Transfer Depo sampah Lempongsari, Sariharjo, ditemui Rabu (11/5/2022). 

Baca juga: Jalan Panjang dan Tahapan Pembangunan Pabrik Pengolahan Sampah di TPST Piyungan

Iskandar merupakan sopir di transfer depo tersebut yang biasa membuang sampah ke TPST Piyungan .

Ia menceritakan, dirinya terakhir bisa membuang sampah ke TPST Piyungan , Bantul pada Jumat (6/5/2022) sore.

Selanjutnya, pada Sabtu pagi sudah tidak bisa buang.

Padahal, masih ada beberapa armada pengangkut sampah yang belum dibuang di depo.

Akibatnya sampah saat ini menumpuk. 

Transfer Depo sampah di Lempongsari ini menampung sampah dari sebagian besar warga Kalurahan Sariharjo.

Menempati luas lahan sekitar 500 meter persegi.

Dalam sehari, ada sekitar 14 ton sampah yang dibuang di tempat tersebut.

Dari sampah yang masuk itu, kemudian dilakukan proses pemilahan dari sampah organik dan anorganik.

Sampah anorganik seperti plastik dan botol bekas air mineral dikumpulkan dan dijual ke pengepul.

Sedangkan sampah organik seperti dedaunan dan sisa makanan dikumpulkan dan di buang ke TPST Piyungan . 

Baca juga: Sampah di TPS Lempuyangan Meluber ke Jalan, Arus Lalin Tersendat

Saat ini, TPST Piyungan yang melayani pembuangan sampah dari Bantul, Kota Yogyakarta dan Sleman ditutup.

Penutupan ini, otomatis berdampak pada kegiatan pemilahan sampah di transfer depo sampah Lempongsari. 

"Aktivitas sementara ini dihentikan. Kami menunggu. Berharap TPST Piyungan segera dibuka kembali," kata Iskandar. 

Pengelola lain, Anjar mengatakan, ada 5 orang yang setiap hari biasanya melakukan kegiatan pemilahan sampah di transfer depo yang sudah beroperasi sejak 2016.

Kini, sampah dari sisa pemilahan tertumpah.

Aktivitas pembuangan sampah sementara dihentikan. 

"Kami tidak tahu sampai kapan. Belum ada kepastian (TPST Piyungan) akan dibuka," kata dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved