Berita Bantul Hari Ini
Kisah Masjid Pathok Negara Ad-Darojat Bantul, Ini Andil Besar Sri Sultan HB IX Setelah Jepang Pergi
Di pemukiman yang padat penduduk, tepatnya di Babadan, Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, berdiri masjid bersejarah Masjid Pathok Negara
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
Selain membantu finansial dalam pembangunan Masjid, Kiai Muthohar juga meminta kesediaan HB IX untuk menamai Masjid tersebut. Oleh sebab itu, saat ini Masjid tersebut bernama Ad-Darojat yang diambil dari nama kecil Sri Sultan HB IX yaitu Darojatun.
Meski Masjid Pathok Negoro Ad-Darojat Babadan dibangun ulang jauh setelah masa pembangunan masjid aslinya, namun bentuk khas sebagai masjid keraton masih tetap dipertahankan. Bangunan masjid tetap menggunakan gaya arsitektur limasan dengan empat tiang penopang banguanan di dalamnya.
Hanya saja karena semakin banyaknya warga yang bermukim di sana, luas halaman masjid pun semakin sempit. Sejak mulai kembali dibangun hingga saat ini, pihak masjid terus berupaya untuk memperluas lahan. Harsoyo mengungkapkan saat ini pihaknya berupaya membeli tanah milik warga di sekitar Masjid yang hendak dijual.
"Jadi kalau ada yang yang jual tanah kita kejar, wakaf meteran. Karena untuk tarawih, jumatan tidak cukup, harus kita pasang panggung juga. Untuk dana pembelian tanah juga disiapkan pemerintah melalui Danais," terangnya.(nto)
