Awalnya Dikira Bau Bangkai Hewan, Setelah Dicek Ternyata Mayat Wanita Tanpa Busana
Diduga, mayat tersebut merupakan korban pembunuhan karena di bagian lehernya ditemukan luka lebam.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, PROBOLINGGO - Warga Desa Legundi, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur digegerkan dengan penemuan mayat wanita tanpa busana di pekarangan yang dikelilingi tembok berkawat.
Mayat tanpa identitas tersebut ditemukan warga karena sudah menimbulkan bau tidak sedap pada Senin (25/4/2022) kemarin.
Diduga, mayat tersebut merupakan korban pembunuhan karena di bagian lehernya ditemukan luka lebam.
Saat ini polisi masih melakukan menyelidiki identitas korban dan penyebab kematiannya.
Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bantaran, AKP Sugeng Haryanto mengatakan mayat tersebut ditemukan di pekarangan milik Siti Aliyah Siswo.
Saat pertama kali ditemukan, kondisi mayat tanpa identitas itu sudah tidak dapat dikenali.
Di tubuh korban ditemukan luka lebam.
Diperkirakan, luka lebam itu akibat benturan benda keras.
"Di bagian belakang lehernya ada luka lebam yang diperkirakan karena terkena benturan dari benda keras. Di kepala dan pundak juga ada bekas benturan benda keras. Kami masih menyelidiki penyebab kematiannya,” kata Sugeng kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Nekat, Pria di Ponorogo Ini Sengaja Kirimkan Video Syur Dirinya ke Suami Selingkuhannya
Baca juga: Sniper KKB Papua Tumbang di Tangan Pasukan Satgas Damai Cartenz
Sugeng memperkirakan, mayat tersebut sudah ada di lokasi itu sekitar lima hari yang lalu.
Sebab, mayat tersebut sudah mengeluarkan bau menyengat.
Awalnya, warga sekitar mengira bau tersebut muncul dari bangkai hewan yang telah mati.
Karena baunya kian menyengat, akhirnya warga mengecek dan menemukan mayat tergeletak.
Polisi langsung mengevakuasi mayat tersebut ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk dilakukan otopsi.
"Besok ada warga yang mau mengecek ke RSUD. Mayat perempuan itu tidak dikenali oleh pihak Pemdes (Pemerintah Desa) dan warga sekitar," kata Sugeng.
Sugeng menambahkan, mayat tersebut hingga kini masih diidentifikasi oleh Polres Probolinggo.
Kondisi tubuhnya yang hancur membuat sidik jarinya rusak hingga sulit diidentifikasi. (*)