Berita Kriminal
Perlawanan Amaq Sinta, Kapolres Lombok Tengah Jelaskan Perkara 2 Rampok yang Tewas di Tangan Korban
Aksi Bela Amaq Sinta melalui unjuk rasa pun menuntut keadilan bagi korban rampok, yang telah dengan keberaniannya membela diri hingga pelaku tewas
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Mereka tewas di tangan korban yang hendak dirampoknya.
Mendapat perlawanan sengit dari korban yang hendak mereka rampok, para pelaku kalah dan dua orang tewas di tangan korbannya.
Korban pembegalan diketahui berinisial MR alias AS (34), asal Dusun Matek Maling, Desa Ganti.
Di tangan MR alias AS, kedua pelaku begal jatuh tersungkur dan tewas setelah dianiaya menggunakan senjata tajam.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menjelaskan, para pelaku begal ini tewas setelah mendapat perlawanan dari korbannya.
“Awalnya korban dipepet oleh dua sepeda motor, kemudian satu sepeda motor menghadang korban," katanya.
Dua pelaku begal yang boncengan menghentikan kendaraan korban dan hendak mengambil sepeda motornya namun tidak disangka korban melakukan perlawanan.
"Korban saat itu juga membawa senjata tajam sehingga terjadilah adu tanding dan berhasil melumpuhkan kedua begal itu,” ujar Artanto.
Kedua begal tersebut mengalami luka-luka tusuk di bagian dada dan punggung si begal.
Keduanya pun tewas di tempat kejadian, pinggir jalan Desa Ganti.
Usai duel sengit tersebut, dua teman pelaku begal yang ada di lokasi WH dan HL langsung kabur dan kembali ke rumah mereka di Desa Beleka.
Korban pembegalan kemudian pergi melaporkan kejadian tersebut ke kepala desa setempat.
“Polisi, dalam hal ini penyidik, sedang melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan korban begal,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan dua mayat pemuda di Jalan Raya Desa Ganti, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.
Korban Jadi Tersangka