Berita Kesehatan
Berbagai Macam Cara Penularan Penyakit Sifilis yang Harus Anda Tahu
Sifilis merupakan salah infeksi menular seksual (IMS). Ini disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Treponema Pallidum
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Sifilis merupakan salah infeksi menular seksual (IMS). Ini disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut Treponema Pallidum.
Sifilis biasanya ditularkan melalui kontak dengan luka selama hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
Seorang ibu juga dapat menularkannya kepada anaknya selama kehamilan.
Ada faktor risiko tertentu yang meningkatkan peluang Anda tertular sifilis.
Penyebab Umum Sifilis
Cara utama penularan sifilis adalah melalui hubungan atau kontak seksual.
Seorang ibu hamil juga dapat menularkannya kepada bayinya.
Baca juga: Mengenali Tanda dan Gejala Sifilis Tahap Awal, Obati Sebelum Terlambat!
Kontak Seksual
Penularan infeksi sifilis secara seksual terjadi ketika kulit atau jaringan mukosa bersentuhan dengan luka terbuka dan ulseratif yang dikenal sebagai chancre.
Bentuk pembuka botol bakteri memungkinkannya untuk menggali ke dalam selaput lendir mulut, vagina, atau rektum atau memasuki celah mikroskopis di kulit.
Pada orang dewasa dan remaja yang aktif secara seksual, sifilis ditularkan hampir secara eksklusif melalui seks oral, vaginal, atau anal.
Infeksi juga dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui ciuman jika salah satu pasangan mengalami luka di mulutnya, meskipun bentuk penularan ini hampir tidak umum.
Jika tidak diobati, sifilis akan melalui empat tahap infeksi: primer, sekunder, laten, dan tersier.
Risiko dan cara penularan dapat bervariasi berdasarkan stadium:
- Selama sifilis primer, penyakit ini ditularkan melalui kontak dengan luka yang mungkin bulat keras atau tidak nyeri.
- Selama sifilis sekunder, penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan ruam sekunder.
- Selama sifilis laten, tidak ada tanda-tanda gejala dan infeksi umumnya tidak dapat menyebar.
- Selama sifilis tersier, penyakit telah menyebar ke organ lain dan kemungkinan sangat menular pada saat ini.
Sifilis tidak dapat ditularkan melalui dudukan toilet, kontak biasa, atau penggunaan bersama peralatan atau barang perawatan pribadi. Ini karena bakteri T. pallidum memiliki cangkang rapuh yang tidak memiliki komponen yang dibutuhkan untuk menopangnya di luar tubuh untuk waktu yang lama.
Ibu ke Anak
Penularan sifilis perinatal, juga dikenal sebagai sifilis kongenital, terjadi ketika bakteri sifilis pada ibu hamil menembus plasenta yang mengelilingi janin yang sedang berkembang.
Meskipun hal ini dapat terjadi selama tahap kehamilan mana pun, kemungkinannya paling tinggi yakni selama paruh kedua.