Jembatan Kadirejo Klaten Putus Total, Warga Ramai-ramai Datangi Lokasi
Sejumlah warga mengaku penasaran dan ingin melihat penampakan jembatan tersebut secara dekat pascaputus diterjang banjir kiriman.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Sejumlah warga ramai-ramai mendatangi Jembatan Kadirejo yang putus total pada Selasa (29/3/2022) sore.
Sejumlah warga mengaku penasaran dan ingin melihat penampakan jembatan tersebut secara dekat pascaputus diterjang banjir kiriman.
Winarto (54) warga Desa Karangan, Kecamatan Karanganom mengaku penasaran dengan kabar yang menyebut jembatan itu putus total.
"Saya dengar semalam informasinya, pagi ini saya cek langsung ternyata benar sudah putus total jembatannya," ujarnya saat berbincang dengan TribunJogja.com di lokasi jembatan itu berada, Rabu (30/3/2022).
Baca juga: Detik-detik Jembatan Kadirejo Klaten Putus Total, Warga Sempat dengar Suara Keras
Baca juga: Banjir Sering Melanda Beberapa Wilayah di Klaten, Ini Respon Bupati Sri Mulyani
Menurutnya, pada awal Maret 2022 fondasi jembata itu bergeser setelah diterjang banjir. Kemudian, sejak saat itu akses jalan menuju jembatan ditutup total.
"Tapi meski ditutup jembatannya masih tersambung belum putus total. Mulai kemarin sudah putus total seperti sekarang ini," ucap dia.
Ia mengaku sering lewat di jalan alternatif menuju Kabupaten Boyolali tersebut. Namun sejak jalan ditutup pihaknya terpaksa memutar sekitar 2 kilo jika ingin menuju Kota Klaten.
"Harapan saya ini segera diperbaiki. Ini kan jalur wisata juga," imbuhnya.

Sementara itu, Wiwit Widodo (38) warga Desa Karanganom, Kecamatan Karanganom menyebut jika pihaknya baru tahu kalau jembatan itu sudah putus total.
"Saya kebetulan lewat sini dan penasaran cek di jembatan, ternyata udah putus total. Saya berharap ini diperbaiki secepat mungkin oleh pemerintah," ucapnya.
Menurutnya, jembatan tersebut memang sudah lama di bangun berdasarkan keterangan dari orang tua, jembatan itu dibangun pada zaman Belanda.
"Jembatan memang sudah lama informasinya dibangun Belanda, itu materialnya kan masih batu bata," imbuhnya.
( tribunjogja.com )