Feature
Kisah Warung Makan Unik di Seberang Balai Kota Yogyakarta
Beragam pilihan menu pun tampak disajikan warung makan ini. Tapi, yang menjadi pembeda dari depot-depot lain ialah.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tapi, dengan tujuan untuk lebih memuliakan, direalisasikan format warung.
"Karena sepertinya lebih efisien dan kehendak bos gitu, ibaratnya memanusiakan manusia, ya, biarkan mereka memilih sendiri menunya, mau makan apa, kita yang bertugas melayani, silakan saja," cetusnya.
Menurut Herjun, selama ini, banyak sekali teman-teman pemulung yang beroperasi di sekitaran Timoho, mampir warung makan gratis yang dikelolanya itu.
Akan tetapi, ia mengungkapkan, semua orang dipersilakan mencicipi hidangan, tidak peduli dia kaya atau miskin.
"Siapa saja makan di sini bebas, silakan, itu teman-teman honorer di balai kota datang ke sini juga kita persilakan. Orang kaya pun mau ke sini enggak masalah, karena ada, mungkin penasaran atau gimana, tidak masalah, kan, memang niatnya kita berbagi," jelasnya.
Dipertahkankan
Lebih lanjut, meski situasi pandemi Covid-19 kini mulai melandai, ia enggan memastikan sampai kapan warung makan gratis ini akan bertahan.
Sebab, selaras insruksi juragannya, sebisa mungkin gerakan-gerakan mulia semacam ini harus mampu dipertahankan.
"Toh, antusiasmenya makin ke sini juga makin luar biasa. Sehingga, Insyaallah bisa berjalan seterusnya. Kalau kata bosnya, jangan sampai putus," urainya. (Azka Ramadhan)
Baca Tribun Jogja edisi Sabtu 26 Maret 2022 halaman 01