Headline

Pengakuan Dony Setelah Membunuh Sweetha Kusuma dan Anaknya di Semarang

"Pelaku memilih membuang di tempat sama karena merasa aman. Tempat pembuangan korban MFA dan Sweetha atau ibu dan anak itu hanya berjarak 50 meter.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjateng | IST
Mengenakan baju tahanan warna biru Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) tampak tertunduk lesu saat di Polda Jateng, Jumat (18/3/2022). Dia berdiri diapit sejumlah petugas kepolisian Reserse dan Kriminal Polda Jateng. 

TRIBUNJOGJA.COM, SEMARANG - Misteri pembunuhan terhadap seorang tenaga kesehatan (nakes) warga Tirtoadi, Mlati, Sleman, DIY, Sweetha Kusuma Gatra Subardiya/Tata (32) dan sang anak, Muhammad Faezya Alfarisqi (5) akhirnya terkuak.

Pelaku berperangai keji dan biadab ini adalah Dony Christiawan Eko Wahyudi (31). Dia bukanlah orang asing, melainkan sang kekasih hati Tata itu sendiri.

Dua korban dihabisi nyawanya di waktu dan tempat berbeda. Pembunuhan antara kedua korban berjarak 16 hari.

MFA dibunuh terlebih dahulu lalu dibuang dengan tubuh telanjang pada Minggu, 20 Februari 2022.

Kemudian sang ibu, Sweetha, dihabisi dan dibuang dengan dibungkus sarung, Senin, 7 Maret 2022. Keduanya ditemukan dengan selisih waktu tiga hari.

"Iya saya bunuh mereka berjarak lebih dari dua minggu," ucap Dony di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022) siang.

Ia membuang kedua korban dengan mobil yang sama, yakni Mitsubishi Lancer bernomor polisi K 1322 BD.

Mobil itu menjadi saksi bisu kejamnya tenaga kesehatan (nakes) di satu RS Kota Semarang ini membuang para korban dari atas jembatan Tol Semarang-Ungaran Km 425, Pudak Payung, Banyumanik.

Meski dibuang dengan jarak waktu berbeda, cara membuang kedua korban sama. Korban dimasukkan ke kabin penumpang belakang.

Dony masuk tol lalu berhenti di Km 425, Pudak Payung, Banyumanik.

Ia memilih membuang pada malam hari agar lalu lintas sepi dan tak ada orang yang curiga.

"Saya bunuh anaknya terlebih dahulu lalu ibunya," katanya.

Baca juga: Nakes Asal Sleman Dibunuh, Kesaksian Tetangga Perumahan

Pelaku adalah warga Dusun Sumber Girang RT 1 RW 2, Sumber Girang, Lasem, Kabupaten Rembang. Tata dan pelaku sudah saling kenal sejak Oktober 2021 atau enam bulan lalu, lantaran sama-sama menjadi petugas vaksinator.

Sejoli ini kemudian saling dekat. Bahkan Dony sempat meminang korban untuk dijadikan istri, padahal masih berstatus memiliki seorang istri dan satu anak.

Sedangkan Tata sendiri adalah seorang orang tua tunggal dengan dua anak. Anak sulungnya tinggal bersama sang nenek di Sumatra.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved