Berita Kriminal Hari Ini
Pelaku Kerap Terlihat di Rumah Bidan Sweetha yang Jadi Korban Pembunuhan di Tol Semarang
Sebelum kejadian pembunuhan tragis itu, pelaku yang juga seorang nakes itu, ternyata sering bertandang ke rumah korban di Mlati, Sleman.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Ia mengaku pernah bertanya langsung kepada Sweetha kemana perginya Feisya dan dijawab katanya dititipkan kepada DKE, calon suaminya yang pindah ke Semarang itu.
"Saya pernah tanya: mbak Tata, Feisya kemana, kok ga pernah kelihatan?. Itu Bu Feisya ikut mas. Loh mas siapa?. Calon saya. Loh masnya ke mana?. Itu Bu, pindah tugas ke Semarang," ujar Sundari menirukan percakapan antara dirinya dengan Sweetha.
Sebagaiman diketahui, Bidan asal Sleman, Sweetha Kusuma Gatra Subardia (32) menjadi korban pembunuhan dan jazadnya ditemukan di bawah jembatan Tol Semarang - Bawen, wilayah Banyumanik, Kota Semarang, pada Minggu (13/3/2022) lalu.
Polda Jateng berhasil mengungkap pelakunya adalah DKE, yang tidak lain adalah sang kekasih.
Selain membunuh Sweetha, pelaku juga membunuh anak korban, Feisya Alfarizqi (5).
Jenazah Feisya,-- yang tinggal tengkorak,-- ditemukan pada Rabu (17/3/2022) tidak jauh dari lokasi penemuan jenazah Sweetha.
Baca juga: Cerita Tetangga Tentang Sosok Bidan Sweetha yang Jadi Korban Pembunuhan di Tol Semarang
Baik dan Ramah
Bidan Sweetha selama ini tinggal di Kapanewon Mlati, Sleman.
Para tetangga mengaku kaget dengan peristiwa memilukan tersebut.
Sebab, bidan yang biasa dipanggil "Mbak Tata" itu dikenal memiliki kepribadian yang baik dan ramah.
"Orangnya itu baik, ramah. Tapi akhir-akhir ini terlihat sangat sibuk. Pernah ditanyain, katanya kerja di dua tempat. Setahu saya Nakes di RS dan admin online baju," kata Sundari.
Sundari mengaku kaget, ketika mendengar tetangganya itu menjadi korban pembunuhan di Semarang.
Kabar itu pertama kali didapat dari petugas Bhabinkamtibmas yang datang ke kompleks perumahan untuk menanyakan kediaman Sweetha pada Selasa (15/3/2022) lalu.
Saat itu, Ia mengaku diperlihatkan sejumlah foto-foro pakaian yang berkaitan dengan korban pembunuhan di Semarang.
"Saya langsung sreg gitu, kok kayak bajunya mbak Tata?. Kerudungnya mbak Tata?. Saya langsung merinding. Selasa itu Pakde dan budenya Mbak Tata itu juga ke sini. Mereka sebetulnya juga sudah agak yakin kalau barang-barang itu miliknya mbak Tata. Saya elus-elus berharap mudah-mudahan jangan mbak Tata, saya bilang gitu," ujar dia.
