Dua Kali Tak Hadiri Rapat Soal Minyak Goreng, DPR Ancam Panggil Paksa Mendag Muhammad Lutfi
Kehadiran Mendag Muhammad Lutfi tersebut penting sehingga dewan meminta yang bersangkutan untuk hadir dalam rapat dengan Komisi VI.
Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Komisi VI DPR RI berencana untuk kembali menggelar rapat terkait dengan masalah kelangaan minyak goreng.
Rencananya, dalam rapat tersebut, DPR akan mengundang Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk memberikan penjelasan terkait masalah kelangkaan minyak goreng.
Kehadiran Mendag Muhammad Lutfi tersebut penting sehingga dewan meminta yang bersangkutan untuk hadir dalam rapat dengan Komisi VI.
Sebab, dari dua kali undangan rapat yang dikirimkan ke Kemendag, Muhammad Lutfi tidak hadir.
Dikutip Tribunjogja.com dari Kompas.com, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut pihaknya akan memanggil paksa jika Mendag Muhammad Lutfi tidak hadir dalam undangan rapat di Komisi VI DPR.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan terakhir dalam sidang paripurna ini saya sampaikan apabila dalam undangan yang ketiga masih ada alasan, maka DPR akan menggunakan aturan dan kewenangan yang ada untuk memanggil paksa Menteri Perdagangan di DPR,” kata Dasco dalam rapat paripurna, Selasa (15/3/2022).
Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu mengatakan, DPR sedang menjalankan fungsi pengawasan terkait kelangkaan minyak goreng.
Baca juga: Minyak Goreng di Pasar Sentul Yogyakarta Masih Langka
Baca juga: Presiden Jokowi Cek Stok Minyak Goreng di Minimarket Pasar Kembang Jogja
Menurut dia, pengawasan itu dilakukan dengan cara DPR memanggil Mendag untuk menjelaskan situasi dan kondisi terkait minyak goreng di pasaran.
“Sudah dua kali Menteri Perdagangan diundang dalam rapat konsultasi yang kedua berhalangan dengan alasan belum tentu datang dan lain-lain,” ujarnya.
Dia menyayangkan ketidakhadiran Mendag Lutfi ini, padahal agenda terkait minyak goreng tersebut dinilai sangat penting.
Dasco berharap dalam panggilan berikutnya Mendag Lutfi bisa hadir.
Lebih lanjut, Dasco menilai, Mendag Lutfi dapat memahami masalah yang dihadapi masyarakat terkait minyak goreng ini.
“Kita minta, ya kita sama-sama kan tadi dibilang rakyat menjerit, menteri perdagangannya ya begitu. Ini mau panjang atau mau pendek kan begitu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Mendag Muhammad Luthfi menduga ada oknum-oknum yang berani mempermainkan minyak goreng, sehingga menyebabkan masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.
Padahal dia bilang, sebenarnya stok minyak goreng yang dimiliki pemerintah cukup bahkan melimpah yang dihasilkan dari penerapan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO).