Update Berita Gunung Merapi

Pascaerupsi 8 Maret Lalu, Volume Kubah Lava Gunung Merapi Berkurang 646.000 Meter Kubik

Pada kubah lava Gunung Merapi tengah terjadi pengurangan volume sebesar 646.000 meter kubik.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi yang terpantau pada Selasa (15/2/2022) sekitar pukul 18.00 WIB. 

Diketahui bahwa status Siaga gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.

Sedangkan fase erupsi berlangsung sejak tanggal 4 Januari 2021. 

"Jadi memang untuk yang tadi malam ini (jarak luncuran awan panas) adalah yang terjauh," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida kepada awak media, Kamis (10/3/2022).

Disampaikan Hanik, sebelumnya Gunung Merapi sempat mengeluarkan jarak terjauh awan panas hingga 3 kilometer tepatnya pada 25 Juni 2021 lalu.

Saat itu arah luncuran awan panas sama mengarah ke tenggara.

Selain itu, Gunung Merapi juga pernah meluncurkan jarak awan panas yang lebih jauh ke arah barat pada Agustus 2021 lalu tepatnya hingga 3,5 kilometer. 

Namun, jarak luncur 5 kilometer semalam akhirnya melebihi dua luncuran terjauh sebelumnya tersebut.

Kendati demikian, Hanik memastikan bahwa luncuran awan panas semalam masih berada dalam radius bahaya yang ditetapkan. 

Sehingga memang belum melebihi rekomendasi radius bahaya sejauh ini.

Baca juga: Update Gunung Merapi 14 Maret 2022, 6 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur ke Barat Daya Pagi Ini

"Jadi jarak yang sejauh 5 kilometer ke arah tenggara itu masih di atasnya Bunker Kaliadem, di atasnya sedikit," ujarnya. 

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km.

Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi ," tutup Hanik. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved