Update Berita Gunung Merapi
Update Gunung Merapi 14 Maret 2022, 6 Kali Guguran Lava Pijar Meluncur ke Barat Daya Pagi Ini
Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 6 kali dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya, Senin (14/3/2022).
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 6 kali dengan jarak luncur maksimal 2 km ke arah barat daya, Senin (14/3/2022).
Hal ini teramati oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) dalam pengamatan selama enam jam mulai 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG , Hanik Humaida mengatakan, secara meteorologi, cuaca cerah dan berawan.
“Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 74-91 %, dan tekanan udara 568-687 mmHg,” katanya.
Baca juga: PascaErupsi Gunung Merapi, Jip Wisata di Lereng Merapi Tetap Beroperasi Tapi dengan Syarat
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, hingga kabut 0-II.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 25-50 m di atas puncak kawah.
Gempa guguran terjadi sebanyak 25 kali dengan amplitudo 3-12 mm berdurasi 18.9-120.9 detik.
Tektonik jauh berjumlah 1 kali dengan amplitudo 6 mm, S-P 45,6 detik berdurasi 302,5 detik.
“Tingkat aktivitas Gunung Merapj saat ini berada di level III atau siaga,” paparnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya.
Cakupan potensi meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Baca juga: Skenario Besar Erupsi Gunung Merapi, Pemkab Sleman Siapkan 40 Barak Pengungsian
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat diminta agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” ujarnya. ( Tribunjogja.com )