PascaErupsi Gunung Merapi, Jip Wisata di Lereng Merapi Tetap Beroperasi Tapi dengan Syarat
Ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemandu atau operator jip wisata Merapi demi keamanan dan keselamatan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Jip wisata di kawasan lereng Gunung Merapi dipastikan tetap beroperasi pascakeluarnya Awan panas guguran (APG) sejauh 5.000 meter arah tenggara pada Rabu- Kamis dini hari (9-10/3/2022) lalu.
Kendati demikian, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemandu atau operator jip wisata demi keamanan dan keselamatan.
Di antaranya, menjauhi radius bahaya lebih kurang 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Kemudian, diimbau selalu memantau handy talk (HT) untuk mengetahui perkembangan dan situasi terkini aktivitas Gunung Merapi.
"HT harus selalu standby. Karena kalau pake handphone kadang susah sinyal. Jadi wajib pake HT," kata Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi (AJWLM) Wilayah Barat, Dardiri, Sabtu (12/3/2022).
Saat ini, anggota jip wisata Lereng Merapi wilayah Barat berjumlah sekitar 350-400 armada.
Dardiri mengatakan, semua komunitas sudah memiliki HT.
Adapun sejumlah destinasi wisata sementara ditutup atau tidak boleh dikunjungi.
Di antaranya, Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, dan petilasan Mbah Maridjan.
Di samping itu, trip dengan rute alur Kali Gendol sementara juga tidak diperbolehkan. Tanpa kompromi.
Selanjutnya, manuver di aliran Kali kuning tetap diperbolehkan tapi dengan catatan tetap waspada.
"Jika cuaca tidak memungkinkan, hujan, lebih baik jangan. Demi menjaga keamanan dan keselamatan. Artinya sifatnya situasional. Siapa sih yang mau melawan alam," kata dia.
Lebih lanjut, Dardiri mengungkapkan, hasil pantauan dirinya memang ada sejumlah pembatalan trip jip wisata pascaerupsi awan panas guguran Gunung Merapi pada Kamis dini hari lalu.
Namun tidak berlangsung lama. Akhir pekan ini sudah mulai berjalan kembali dengan mengubah rute memasuki destinasi yang relatif aman.
Pembatasan rute trip jip wisata Merapi ini mulai diberlakukan pascaerupsi tanggal 10 Maret 2022 dini hari.