Berita Klaten Hari Ini
Angin Ribut Dominasi Bencana Alam di Klaten Selama Februari 2022, Kerugian Capai Rp 240 Juta
Angin ribut mendominasi bencana alam yang terjadi wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah selama bulan Februari 2022.
Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Angin Ribut mendominasi bencana alam yang terjadi wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah selama bulan Februari 2022.
Bahkan, nilai kerugian yang ditimbulkan oleh Angin Ribut itu mencapai Rp 240 juta karena menyebabkan kerusakan kepada sejumlah rumah dan terjadinya pohon tumbang.
"Itu datanya bencana satu bulan pada Februari, paling banyak Angin Ribut atau puting beliung yang menimpa beberapa kecamatan," ujar Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto saat TribunJogja.com temui di kantornya, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Misteri Jenazah Wanita di Sungai Bolong Magelang Terungkap, Korban Dibunuh oleh Sang Pacar
Menurut Winoto, dari 15 bencana alam yang terjadi selama Februari 2022, sebanyak 80 persen diantaranya merupakan angin ribut. Sisanya yakni, banjir, longsor dan erupsi Gunung Merapi.
Jika dilihat dari sebaran kecamatan yang paling sering terdampak, lanjut Winoto, paling banyak bencana alam terjadi di Kecamatan Juwiring pada Februari 2022.
Di kecamatan itu terdapat 5 kali bencana alam melanda. Kemudian disusul oleh Kecamatan Ceper dan Bayat masing-masing 2 bencana.
Selanjutnya, di Kecamatan Klaten Utara, Kemalang, Jatinom dan Karangnongko 1 kali bencana.
Adapun dampak yang ditimbulkan akibat bencana itu yakni, kerusakan fasilitas umum 7,1 persen, talud longsor 14,3 persen, menutup akses jalan 35,7 persen dan rumah rusak 42,9 persen
Winoto pun mengimbau, warga Klaten untuk tetap waspada sebab potensi hujan dan angin kencang di daerah itu masih berpotensi terjadi pada Maret 2022.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Rujedi Endro Suseno mengimbau warga Klaten untuk meningkatkan kewaspadaan saat masuknya musim penghujan 2022 di daerah itu.
Himbauan tersebut disampaikan terutama kepada warga-warga yang tinggal di lereng perbukitan dan bantaran sungai yang ada.
Baca juga: Polres Klaten Bagikan 40 Sak Semen untuk Pembangunan Musala di Manisrenggo
"Kita sudah siapkan peralatan pendukung untuk evakuasi bencana. Koordinasi secara internal BPBD juga sudah, yang perlu waspada disekitar Kali Dengkeng juga ya," ujarnya.
Menurutnya, pada musim hujan potensi bencana alam yang sering muncul beberapa diantaranya yakni banjir, tanah longsor dan angin ribut.
"Untuk itu masyarakat diminta untuk tetap waspada," imbuh dia.
Salah satu caranya, kata dia, masyarakat diminta untuk melakukan pemantauan debit air di areal rawan banjir dengan tujuan untuk antisipasi terjadinya bencana akibat hujan. (Mur)