Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Ajak Masyarakat Selektif Salurkan Donasi, KOMAR Gelar Aksi Damai di Tugu Pal Putih Yogya
Dalam tuntutan aksinya, KOMAR secara tegas meminta ketegasan dan keseriusan dari segenap aparat penegak hukum, untuk melaksanakan empat hal.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Koalisi Masyarakat Anti Radikalisme (KOMAR) menggelar aksi damai di kawasan Tugu Pal Putih, Kota Yogyakarta, Senin (7/3/2022).
Melawan radikalisme dan hentikan penarikan infak atas nama kemanusiaan, jadi sorotan dalam aksi yang diikuti 50 orang tersebut.
Koordinator Aksi, Irmansyah, mengatakan, pihaknya ingin mengajak seluruh masyarakat DIY, untuk melawan, serta mewaspadai segala bentuk radikalisme yang bisa mengikis kerukunan antar umat beragama, merusak tatanan kehidupan sosial, dan mengganggu Kamtibmas.
Ia menuturkan, dalam tuntutan aksinya, KOMAR secara tegas meminta ketegasan dan keseriusan dari segenap aparat penegak hukum, untuk melaksanakan empat hal.
Baca juga: Mahasiswa Jogja yang Tergabung dalam KOMAR Gelar Diskusi Usung Tema Ancaman Radikalisme
Pertama, bersinergi dengan semua pihak untuk melawan segela bentuk radikalisme, maupun aksi terorisme.
Kedua, hentikan pengumpulan dana teroris yang berkedok kotak amal.
Ketiga, bubarkan dan tindak tegas yayasan yang berafiliasi dengan gerakan terorisme.
Kemudian, yang keempat, bubarkan seluruh yayasan, maupun perkumpulan yang terindikasi pengumpul dana bagi teroris.
"KOMAR siap bersinergi denhan penegak hukum untuk menghentikan segala bentuk penggalangan dana sosial dan infak melalui kotak amal ilegal, mengatasnamakan agama, kemanusiaan, solidaritas, maupun bencana alam padahal itu sejatinya untuk membiayai penyebaran paham radikal dan mendukung gerakan terorisme," katanya.
Melalui aksi ini, pihaknya hendak mengajak masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya dan tidak mudah terjebak, atau terbujuk menjadi simpatisan dari gerakan radikal dan teroris.
Sebab, ia menilai, wujudnya seringkali tidak kasat mata dan sulit terdeteksi orang awam.
Baca juga: MASKOP Gelar Aksi Damai, Tolak Doktrin Radikalisme di Lembaga Pendidikan
"Setelah memahami hal ini, tentunya harapan kami, warga masyarakat di Yogyakarta bisa menjadi lebih selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan donasi," tegasnya.
"Ya, kita selaku masyarakat harus sadar bahwa beberapa kotak amal yang biasa kita ketahui itu, murni digunakan untuk kemanusiaan, atau bukan," imbuh Irmansyah.
Apalagi, lanjutnya menurut Laporan GIT (Global Index Terrorim) 2020 yang dirilis IEP (Institute for Economics and Peace) menunjukkan, dalam skala global Indonesia berada di peringkat 37 (skor 4.629) dari 135 negara terdampak terorisme, dan posisi keempat di Asia Pasifik.
"Ini merupakan ancaman baru bagi Indonesia. Sebab, kotak amal dari lembaga-lembaga tertentu itu, nantinya akan dijadikan dana pribadi bagi kelompok radikal dan gerakan teroris untuk menghidupi organisasi," katanya. ( Tribunjogja.com )
