Perang Rusia Ukraina

Ukraina Kedatangan Bantuan Persenjataan Super Canggih dari 10 Negera, Pertanda Diambang PD III ?

Perang Rusia dan Ukraina belum akan mencapai akhir, meski diskusi kedua sudah dilaksanakan. Kini, setidaknya, ada 10 negara yang membantu Ukraina

net
rudal FIM-92 Stinger AA 

Pemerintah menyetujui dukungan lebih lanjut untuk Ukraina, yang melibatkan pengiriman rudal anti-pesawat tipe STRELA buatan Soviet, yang sebelumnya digunakan oleh tentara komunis Jerman Timur, kata sumber tersebut.

Pengiriman senjata pertama Jerman berupa 1.000 anti-tank dan 500 rudal anti-pesawat lainnya telah dikirim ke garis depan, kata pemerintah pada hari Rabu.

18.000 helm lainnya juga dikirim ke Ukraina selama akhir pekan, sehingga jumlah total yang disumbangkan oleh Jerman menjadi 23.000.

“Peralatan militer lebih lanjut siap dikirim,” kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP tanpa memberikan rincian, mencatat bahwa beberapa item belum disetujui.

Langkah itu dilakukan setelah Jerman membalikkan kebijakan lama untuk tidak mengirim senjata ke zona konflik, sebuah posisi yang berakar pada kesalahan perang era Nazi.

Sekutu telah mengkritik Berlin karena gagal mendukung pemerintah Ukrania dengan senjata mematikan, yang awalnya menawarkan untuk mengirim 5.000 helm dan membangun rumah sakit lapangan.

Pada hari Sabtu, Kanselir Olaf Scholz mengakui bahwa invasi Rusia mewakili titik balik dalam sejarah yang memaksa Jerman untuk memikirkan kembali prioritasnya.

Jerman telah berjanji untuk menginvestasikan 100 miliar euro (USD 111 miliar) dalam membangun angkatan bersenjatanya sendiri dalam menghadapi ancaman Rusia.

Pemerintah pada hari Sabtu juga menyetujui pengiriman persenjataan buatan Jerman ke Ukraina dari negara ketiga, termasuk 400 peluncur roket anti-tank melalui Belanda.

Pemerintah juga membuka blokir pengiriman delapan meriam howitzer tua yang dibeli Estonia dari Jerman Timur.

 

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved